Optimis Virus Corona Berlalu, Film ‘Kemarin’ Tak Undur Tanggal Tayang

Poster Film Kemarin
Sumber :
  • Ist

VIVA – Beberapa film Tanah Air maupun luar negeri memilih memundurkan tanggal tayang karena wabah virus corona. Tak begitu halnya dengan Film Kemarin yang tetap akan tayang pada 23 April 2020. Hanya saja mereka coba menekan rem sebisa mungkin dalam hal promosi.

Carat Jangan Ketinggalan! Wave Here on 17 Dec Tiket Chips dan Milky Habis, Penjualan Section Chill Dimulai Besok!

“Setelah berdiskusi cukup panjang di internal kami dan juga mengingat jadwal rilis film ini masih 1 bulan kedepan serta sikap optimisme COVID-19 ini akan mereda. Akhirnya kami putuskan untuk tetap merilis trailer melalui social media tanpa ada ceremony apapun,” kata keterangan media yang diterima VIVA, Kamis, 26 Maret 2020.

Film Kemarin ini dibuat selama 1 tahun 2 bulan. Bercerita tentang perjalanan band Seventeen hingga diterjang Tsunami Selat Sunda 2018. Pihak rumah produksi ingin berbagi tentang kehilangan yang datang tiba-tiba dan sekaligus kepada keluarga mereka. Hal itu tergambar dalam trailer yang baru-baru ini dirilis.

Harga Bocor! Siap-Siap War Tiket Konser SEVENTEEN di Jakarta Siang Ini!

“Semoga trailer ini bisa menjadi pengingat buat kita semua, setidaknya untuk kami yang telah melewati ini semua dengan duka cita. Semoga ‘Tsunami’ COVID-19 ini bisa segera berlalu dan tidak membuat kita terpisah dengan orang-orang yang kita cintai seperti yang pernah kami alami pada Tsunami Selat Sunda. Amiin,” tulisnya.

Baca juga: Cerita Ifan Seventeen Didatangi Almarhumah Istri Lewat Mimpi?

Ditunggu-tunggu! SEVENTEEN Akhirnya Konfirmasi Konser di Jakarta, Catat Tanggalnya!

Kemarin akan bercerita saat Seventeen kehilangan orang terdekatnay dalam tsunami, M. Awal Purbani (Bani - bassis), Herman Sikumbang (Herman - gitaris), Windu Andi Darmawan (Andi - drummer), serta Oki Wijaya (road manager), Ujang (kru) dan Dylan Sahara. Pembuatan film tersebut berangkat saat tim management menemukan kamera milik almarhum Andi yang merekam detik-detik terakhir kebersamaan mereka sebelum manggung.

Bahkan momen saat tsunami datang menggulung panggung Seventeen di lagu kedua mereka pun terabadikan. Kamera Andi ditemukan dalam keadaan rusak namun memory card masih bisa diakses datanya.

“Setelah menemukan kamera Andi itu gue memutuskan untuk melanjutkan pembuatan documenter Seventeen. Ifan awalnya risih diikuti kamera kemana-mana karena salah satu cerita di sana adalah kejadian setelah tsunami dan Ifan satu-satunya personel inti yang bertahan hidup,” ujar Dendi Reynando CEO Makarya Pictures.

Ditunjuk menjadi sutradara, Upie Guava dan Wisnu Surya Pratama selaku penulis naskah. Footage video menjadi modal awal penulisan film ini. Stok footage yang dimiliki Seventeen berupa mini DV yang terkumpul dari tahun 2003. Total stok footage yang diolah sebanyak 50 jam lebih. Ditambah lagi mereka memproduksi ulang adegan tsunami dan menggunakan CGI.

“Di setiap episode perjalanan Seventeen, kebetulan gue ada di dalamnya, dari pertama kali datang ke Jakarta dengan formasi sebelum ifan, mengirim demo ke label, sampai pergantian vokalis. Terlibat di film ini merupakan kehormatan, setidaknya saya ikut terlibat untuk memberikan sesuatu untuk teman-teman Seventeen yang sudah tidak ada” Ujar Upie.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya