Ada Nama Pulau di Indonesia, Simak 5 Fakta Film Dolittle
- Universal Pictures
VIVA – Film Dolittle yang diperankan Robert Downey Jr, mulai tayang di Indonesia hari ini, Rabu, 15 Januari 2020. Sebelum menyaksikan film tersebut, tim VIVA berhasil mengumpulkan fakt-fakta menarik terkait film ini, apa saja?
1. Adaptasi novel
Film Dolittle diangkat dari novel karya Hugh Lofting, kisah dokter yang bisa berkomunikasi kepada hewan ini telah diadaptasi ke dalam bentuk film layar lebar maupun animasi. Awalnya Dolittle pernah diangkat jadi film pada 1967 dan dibintangi Rex Harrison.
Kemudian di tahun 90-an ada Eddie Murohy yang membintangi Doctor Dolittle dan Doctor Dolittle 2. Pada 2006 film komedi keluarga itu berlanjut ke Doctor Dolittle 3, tetapi kali ini menempatkan Kyla Pratt sebagai bintang utamanya
2. Hewan yang semakin banyak
Dalam Dolittle versi teranyar, sang dokter yang diperankan Robert Downey Jr akan berbicara dengan lebih banyak hewan. Bukan cuma angsa atau hewan yang bisa ditemui. Dolittle akan berinteraksi dengan capung, semut, sampai ikan paus.
3. Cerita yang Lebih Logis
Jika dala film komedi yang dibintangi Eddie Murphy, kemampuan Dolittle untuk berbicara kepada hewan seperti mukjizat. Awalnya Eddie mengira dirinya tidak waras karena tiba-tibe seekor anjing bisa berbicara padanya.
Lambat laun, hewan lain bisa berkomunikasi dengan Eddie. Ia lalu menerima hal itu sebagai anugerah dan mulai memanfaatkan untuk menolong hewan-hewan tersebut.
Di Dolittle yang diperankan Robert Downey Jr, kemamouan berinteraksi dengan hewan bukan merupakan keajaiban. Hal itu muncul dari kecintaannya kepada sesama mahluk hiduo sehingga bisa memahami bahasa mereka.
4. Petualangan lebih dan ada nama Pulau di Indonesia
Dolittle kali ini akan melintasi pulau dan benua. Mereka mencoba memecahkan masalah yang melibatkan Ratu Inggris. Dolittle bergerak karena jika ratu tiada, mereka harus angkat kaki dari rumah dan tanah yang luas berkat pemberian ratu.
Dalam salah satu adegan, Dolittle menyebut salah satu pulau di Indonesia. Pulau apa dan seperti apa penyebutannya, anda harus menyaksikan sendiri film yang bertabur bintang untuk mengisi suara hewan-hewannya tersebut.
5. Cocok ditonton semua umur
Lembaga Sensor Film menyatakan film ini bisa ditonton semua usia. Benar saja, selama 101 menit tidak ada adegan senonoh atau keji yang ditampilkan film tersebut. Cerita juga terasa ringan. Anak-anak akan bisa menikmati sementara orangtua bisa ikut tertawa dengan segala kejadian yang ada di sepanjang film.