Angga Yunanda dan Zara JKT 48 Kompak Pilih Zaenab untuk Si Doel
- reporter
VIVA – Film Akhir Kisah Cinta Si Doel yang menjadi film terakhir Si Doel, ternyata bukan hanya menarik untuk penggemar Si Doel saja tapi juga menarik perhatian generasi milenial seperti artis muda Angga Yunanda dan Zara JKT 48.
Angga Yunanda dan Zara JKT 48 aktor dan aktris pendatang baru yang sukses memerankan tokoh Bima dan Dara dalam film Dua Garis Biru itu mengaku sudah tidak sabar menantikan akhir dari film Si Doel. Menurut mereka, ini akan menjadi akhir sebuah film yang fenomenal.
“Si Doel inikan merupakan film yang sudah legendaris banget. Saya rasa ini akan menjadi sebuah akhir yang luar biasa bagi penggemar Si Doel yang sudah menantikan bagaimana kira-kira akhir dari perjalanannya om Doel. Saya sudah enggak sabar banget untuk nonton karena ini pasti akan jadi sangat fenomenal juga sangat dinantikan teman-teman juga,” ujar Angga di kantor Falcon Pictures, beberapa waktu yang lalu.
Saat ditanya apakah Doel akan memilih Sarah atau Zaenab, keduanya kompak memilih Zaenab. “Zaenab,” jawab Angga dan Zara bersamaan. “Kalau aku lebih memilih Zaenab. Karena perasaan enggak bisa dibohongin ya. Menurut aku tante Zaenab benar-benar pas,” kata Angga.
Kemuduan, Angga mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengalami kisah cinta yang pelik dan rumit seperti Si Doel dalam film. “Kalau aku belum pernah mengalami apa yang dialami om Doel. Mungkin kisah percintaannya belum serumit orang-orang yang sudah dewasa,” katanya.
Sedangkan Zara mengaku tidak bisa membayangkan jika berada di posisi Si Doel dan harus memilih salah satu dari dua orang wanita. “Kalau dihadapkan pada dua pilihan mungkin aku pernah mengalami, tapi bukan dalam hal cinta. Jadi aku belum bisa membayangkan bagaimana jika berada di posisi Doel,” kata Zara.
Film Akhir Kisah Cinta Si Doel akan tayang serentak di seluruh bioskop di Indonesia pada tanggal 23 Januari 2019.
Cornelia Agatha 'Sarah' Dukung Pram-Doel: Perlindungan Perempuan dan Anak Jadi Prioritas
Cornelia Agatha, seorang aktris dan figur publik, yang menilai keduanya sebagai pemimpin yang mengutamakan perlindungan anak dan perempuan sebagai misi utama mereka.
