Sinopsis Alien Vs Predator, saat Dua Makhluk Ganas Berebut Kuasai Bumi
- youtube
VIVA – Siapa sangka bahwa penelusuran sebuah tim arkelog di Antartika justru berujung pada perang antara dua ras alien yang telah lama menghuni bumi. Kisah inilah yang dihadirkan lewat film Alien vs Predator.
Mulanya, sebuah satelit mendeteksi ledakan panas misterius di bawah Bouvetøya, sebuah pulau sekitar seribu mil di lepas pantai Antartika pada tahun 2014. Lewat pencitraan termal seorang industrialis kaya Charles Uskup Weyland (Lance Henriksen) menemukan melalui bahwa ada piramida terkubur 2.000 kaki di bawah es.
Dia berusaha mengklaimnya untuk perusahaan komunikasi multinasionalnya, Weyland Industries, anak perusahaan Weyland Corporation, dan mengumpulkan tim ahli untuk diselidiki. Tim tersebut meliputi para arkeolog, ahli linguistik, pengebor, tentara bayaran, dan seorang pemandu bernama Alexa "Lex" Woods (Sanaa Lathan).
Ketika tim tiba di stasiun perburuan paus yang ditinggalkan di atas sumber panas, mereka menemukan terowongan yang melingkar sempurna dan tidak alami yang berjalan langsung di bawah es menuju piramida.
Weyland menunjukkan gambar satelit tim yang menunjukkan bahwa lorong itu tidak ada 24 jam yang lalu.
Tim eksplorasi kemudian menuruni terowongan dan menemukan piramida misterius dan mulai menjelajahinya. Dari situ mereka menemukan bukti peradaban prasejarah yang dipenuhi kerangka manusia. Anehnya, semua kerangka tampaknya memiliki tulang rusuk yang pecah.
Sementara itu, tiga Predator - Scar, Celtic dan Chopper - tiba dan membunuh anggota tim yang tersisa di permukaan. Mereka berjalan ke piramida dan tiba tepat ketika tim tanpa disadari mengaktifkan struktur dan terjebak di dalamnya.
Tal lama, Ratu Alien terbangun dari stasis kriogenik dan mulai menghasilkan telur. Ketika telur menetas, beberapa facehuggers menempel pada manusia yang terperangkap di ruang pengorbanan. Chestbursters muncul dari manusia dan dengan cepat tumbuh menjadi Xenomorph dewasa.
Konflik meletus antara Predator, Xenomorphs, dan manusia. Hal ini berujung pada pada beberapa kematian. Dari situ peperangan semakin tidak terhindarkan. Rentetan korban juga terus berjatuhan.
Belakangan, melalui terjemahan hieroglif piramida, Lex dan Sebastian mengetahui bahwa Predator telah mengunjungi Bumi selama ribuan tahun. Merekalah yang mengajar peradaban manusia purba bagaimana membangun piramida, dan disembah sebagai dewa.
Setiap 100 tahun mereka mengunjungi Bumi untuk mengambil bagian dalam ritual perjalanan di mana beberapa manusia mengorbankan diri sebagai tuan rumah bagi Xenomorphs, menciptakan ‘mangsa pamungkas’ untuk diburu oleh Predator.
