Bukan Adam Driver Saja, Abimana Juga Panik saat Nonton Diri Sendiri
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Kabar Adam Driver yang tiba-tiba meninggalkan sesi wawancara tentang Marriage Story jadi sorotan. Adam Driver memang diketahui punya ketakutan tersendiri jika melihat dan mendengar dirinya dalam layar.
Dalam pengakuannya, Adam menyebut khawatir jika ada aktingnya yang buruk muncul dan ia sangat ingin mengubahnya. Beberapa kali Adam Driver merasa cemas hingga menyebutnya sebagai fobia.
Tak nyaman saat melihat akting sendiri sebenarnya hal yang biasa di kalangan para aktor. The Guardian menulis, Johnny Depp, Julianne Moore, Reese Witherspoon, dan Angelina Jolie juga pernah mengungkapkan hal serupa.
Dari Indonesia, aktor Abimana Aryasatya pun mengaku demikian. Dalam wawancara VIVA di sela-sela promosi Gundala, September lalu, Abimana mengaku, lebih suka menonton di lorong pintu masuk bioskop dibanding di kursi penonton saat premiere filmnya.
Baca Juga: Muak, Adam Driver Tiba-tiba Keluar saat Wawancara soal Marriage Story
"Premiere pun saya nonton di lorong sih. Saya enggak nonton di kursi penonton, karena saya panik. Kalau di lorong saya bisa lihat reaksi penonton, saya juga bisa lihat filmnya. Saya selalu berdiri di sana sih, di lorong pintu masuk bioskop," kata Abimana kepada VIVA.
Abi merasa, ketika ia duduk di kursi penonton, perasaan untuk selalu mengoreksi kesalahannya dalam berakting selalu ada. Itu membuatnya panik, bahkan stres dan susah tidur karena kerap kepikiran.
"Enggak tahu, kalau duduk di kursi, kadang-kadang kita suka, 'Ini mustinya bagus kalau begini, aduh gue salah nih.' Enggak bisa tidur, setelah itu gue jadi stres, jadi ngebayangin, 'Oh ini salah ya, harusnya gue bisa begini.'"
"Penonton sih kadang-kadang enggak tahu, tapi kita yang ngelakuin yang lebih tahu kesalahan kita lah," katanya melanjutkan.
Pun ketika di lokasi syuting. Pantang bagi Abimana untuk menonton apa yang sudah dilakukannya. Bagi Abi, kecenderungan manusia adalah tak pernah puas dengan apa yang dilakukan. Namun terkadang, bukan malah memperbaiki, tapi malah mengacaukan.
"Kalau di lokasi saya enggak pernah nonton sama sekali, karena larangan untuk kita lihat diri kita. Manusia itu tendensinya mencoba memperbaiki yang salah, tapi semakin kita coba memperbaiki, makin kacau tuh kadang-kadang. Tambah ini, tambah ini, makin berantakan, jadi saya enggak pernah lihat," ujarnya.
Meski begitu, Abimana Aryasatya menyebut, dia tetap menonton filmnya ketika sudah bisa memposisikan diri sebagai penonton. Abi mengatakan, ingin lebih menikmati filmnya sebagai penonton, bukan pekerja film tersebut.
"Ketika gue lebih objektif melihat sesuatu, gue lebih duduk sebagai penonton, bukan gue yang ngerjain film. Jadi gue lebih duduk sebagai penonton, lebih bisa menikmati bukan mencari kesalahan gue," terang Abimana.
Selengkapnya, podcast wawancara bersama Abimana Aryasatya ini bisa didengar di sini.