Ratu Ilmu Hitam, Clift Sangra: Saya Bangga, Suzanna Masih Disayang
- VIVA/Wahyu Firmansyah
VIVA – Film horor Ratu Ilmu Hitam versi kekinian siap tayang dan bikin bulu kuduk merinding pada 7 November 2019 mendatang. Film ini disutradarai oleh Kimo Stamboel dan Joko Anwar sebagai penulis skenario.
Bisa dibilang, Ratu Ilmu Hitam versi lawas tergolong ikonik. Film yang dulu dibintangi oleh Suzanna itu kini dibintangi oleh sederet wajah milenial. Mereka adalah Ario Bayu, Hannah Al Rashid, Imelda Therinne, Miller Khan, Tanta Ginting, Salvita DeCorte, Zara, Ade Firman Hakim, Ruth Marini, Yayu Unru, Putri Ayudya, Shenina Cinnamon, Giulio Parengkuan, Gisellma, Sheila Dara Aisha, Muzakki, serta Ari Irham.
Suami Suzanna, Clift Sangra punya pendapat sendiri soal film itu. "Saya mau cerita sedikit kenapa mau hadir karena yang mempertemukan saya dan Suzanna adalah Rapi Film tahun 1982. Makanya saya bilang, oh mantap, cocoklah, saya bangga. Suzanna masih disayang dan tidak dilupakan," kata Clift Sangra saat jumpa pers di Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin, 4 November 2019.
Clift melihat adanya perbedaan versi dulu dan kini. "Filmnya beda dengan alur pertama. Kalau yang dulu awalnya udah tahu kalau di situ Suzanna disakiti dan punya ilmu hitam lalu balas dendam. Kalau yang sekarang ada kejadian-kejadian yang saya kira itu rumah hantu, kok banyak kejadian mistis. Jadi enggak terbaca ceritanya sama saya dan apa tujuannya karena ada penyiksaan. Di ending baru terjawab," ungkap Clift.
Perpaduan sutradara kenamaan Kimo Stamboel dan Joko Anwar sebagai penulis skenario akan membawa perspektif baru terhadap film horor dengan sentuhan drama keluarga ini. Cerita yang diangkat pun terasa segar karena disesuaikan dengan tren saat ini, ditambah lagi dengan para pemain milenial.
"Memang film Ratu Ilmu Hitam versi aslinya favorit gue, gue hafal adegan dan dialognya. Dan Kimo merupakan film maker yang gue kagumi dan udah lama gue pengin kerja bareng. Ketika dibilang Pak Sunil bikin film sama dia, ini proyek mimpi banget. Ini orang-orang yang pengin gue ajak kerja bareng," tutur Joko Anwar.
Kimo pun selaku sutradara memberi kebebasan terhadap para pemain untuk bereksplorasi. Ada banyak scene yang memamerkan kelabang dan ulat bulu. "Kelabang itu memang supaya jadi rangsangan untuk takut. Gimana takutnya? Gue membebaskan mereka untuk research," kata Kimo.