Saat-saat Terakhir Seventeen Manggung Sebelum Tsunami Bakal Difilmkan
- VIVA/Ichsan Suhendra
VIVA – Grup musik Seventeen mengalami duka mendalam saat mengisi acara di Tanjung Lesung, Banten pada 22 Desember 2018 lalu. Mereka yang baru naik panggung dan membawakan satu lagu, digulung ombak tsunami.
Bencana alam itu merenggut nyawa enam orang anggota dan kru Seventeen. Kisah tersebut pun akan dijadikan film dokumenter berjudul Kemarin.
Menurut pihak Seventeen, niat mendokumentasikan perjalanan mereka sudah ada sebelum tragedi tersebut. Saat itu rencana timbul karena mereka punya video perjalanan selama lebih kurang 55 jam dan bisa dirangkum ke dalam sebuah film.
“Pada 13 Desember 2018, kita meeting dan memutuskan beberapa hal, salah satunya buat film dokumenter karena kita punya footage,” kata Dendi Reynando dari Mahakarya Pictures selaku rumah produksi saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2019.
Rencana tersebut buyar setelah tragedi tsunami. Sampai akhirnya, mereka menemukan kamera almarhum Andi, drummer Seventeen. Kamera tersebut memang tak lagi bisa digunakan, tapi tidak dengan memori di dalamnnya.
“Setelah melihat semua isi kamera almarhum Andi, aku putuskan untuk melanjutkan pembuatan film dokumenter. Lalu menelepon Upie Guava untuk menyampaikan rencana ini. Upie sangat tertarik dan merasa terhormat mendapat kesempatan ini,” ujar Dendi.
Kamera tersebut merekam kegiatan mereka di Tanjung Lesung bahkan sampai memainkan satu lagu sebelum tsunami menerjang. Film itu kini sudah rampung dibuat, teaser dan trailer juga telah dikeluarkan. Namun, film Kemarin masih menunggu tanggal tayang dari pihak bioskop.
“Kemungkinan di saat satu tahun atau di Januari, bertepatan dengan ulang tahun Seventeen,” ujar sang vokalis, Ifan Seventeen.