Diendorse Tokoh Negara, Livi Zheng: Saya S2 Sekolah Film Terbaik
- Istimewa
VIVA – Selain mengklaim bahwa film karyanya mampu menembus Oscar bahkan sejajar dengan Avengers, film karya Livi Zheng juga sempat mendapatkan endorsement dari beberapa tokoh negara. Mulai dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan.
"Saya Luhut Binsar Pandjaitan di sebelah saya Livi Zheng sutrada film, anak Indonesia di Los Angeles. Perjalanan Livi di Hollywood telah membawanya kembali ke Tanah Air untuk merilis film terbarunya Bali Beats of Paradise," demikian ungkap Luhut dalam video testimoninya.
Namun, dukungan dari Luhut justru terasa janggal dan tidak tepat bagi seorang penulis, Maman Suherman. Dalam program Q&A bertema Belaga Hollywood di Metro TV, yang tayang Minggu, 1 September 2019, Maman mempertanyakan dukungan yang diberikan oleh Luhut.
"Pernyataan Pak Luhut Pandjaitan ini benar atau salah, kalimat dia Livi anak Hollywood di LA seolah-olah berkarya dengan baik di Hollywood dan sekarang kembali ke Indonesia untuk berkontribusi untuk negeri ini, tepat enggak kira-kira?" tanya Maman.
Baca Juga: Livi Zheng Klaim Masuk Seleksi Nominasi Oscar, Joko Anwar: Gak Ada Itu
Menjawab pertanyaan itu, Livi mengaku tidak ada yang salah dengan pernyataan Luhut. Ia pun memaparkan latar belakang pendidikannya, dan bagaimana karyanya banyak ditayangkan di bioskop-bioskop di Amerika, dan juga diulas oleh media setempat.
"Kalau menurut saya begini lho, saya S2 di one of the best film schools, lulusannya dari situ George Lucas yang bikin Star Wars, yang bikin Forrest Gump lalu film saya ditayangkan di bisokop Amerika di antaranya AMC and Regal, also, dan film aku juga dimuat di LA Time dan New York Times, which is standard in Hollywood. Jadi menurut aku wajar karena dari background pendidikan sampai karya aku memang sudah (memenuhi)," kata Livi.
Sebelumnya, sosok Livi Zheng masih jadi perbincangan publik karena klaim-klaim filmnya yang menembus Hollywood. Livi kemudian jadi sosok yang kontroversial karena kredibilitasnya dipertanyakan.
Film-film yang diklaimnya tembus Hollywood jadi sorotan, bukan hanya kualitas tapi juga pemahamannya soal makna tembus Hollywood itu sendiri yang dianggap keliru. Beberapa waktu lalu, sutradara Joko Anwar pernah menulis di Twitter-nya soal deretan festival film internasional, mulai dari kelas hingga cara untuk masuk seleksinya.