Livi Zheng Klaim Masuk Seleksi Nominasi Oscar, Joko Anwar: Gak Ada Itu

Joko Anwar dan Livi Zheng di Program Metro TV
Sumber :
  • YouTube/metrotvnews

VIVA – Sosok Livi Zheng masih jadi perbincangan publik karena klaim-klaim filmnya yang menembus Hollywood. Livi kemudian jadi sosok yang kontroversial karena kredibilitasnya dipertanyakan.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ajak Masyarakat Indonesia Dukung Film 'Women from Rote Island' Berlaga di Academy Awards

Film-film yang diklaimnya tembus Hollywood jadi sorotan, bukan hanya kualitas tapi juga pemahamannya soal makna tembus Hollywood itu sendiri yang dianggap keliru. Beberapa waktu lalu, sutradara Joko Anwar pernah menulis di Twitternya soal deretan festival film internasional, mulai dari kelas hingga cara untuk masuk seleksinya.

Mengenai kontroversi dirinya, Livi Zheng mengaku sadar akan hal itu. Dalam program Q&A bertema Belaga Hollywood di Metro TV, yang tayang Minggu, 1 September 2019, Livi Zheng dipertemukan dengan sejumlah pelaku industri perfilman Indonesia, salah satunya Joko Anwar.

Balinale Resmi Terakreditasi Oscar, Ini Arti Pentingnya Bagi Sineas Lokal

"Jadi memang lagi heboh ya di media sosial atau pemberitaan," kata Livi menyadari kehebohan publik soal dirinya.

Baca Juga: Film Gundala Berhasil Tembus Toronto International Film Festival 2019 

Intip Momen Ryan Gosling Membawakan Lagu I'm Just Ken di Panggung Academy Awards ke-96

Livi Zheng kemudian menjelaskan, filmnya yang berjudul Bali: Beats of Paradise dan Brush with Danger, dua-duanya masuk seleksi nominasi Oscar. Dia juga mengatakan, dari ribuan film di Amerika yang diproduksi, hanya beberapa saja yang memenuhi kriteria masuk seleksi nominasi Oscar, dan film Livi di antaranya.

Dengan membawa hasil cetak laman 347 Feature Films in Contention for 2018 Best Picture Oscar di oscar.org, Livi ingin menegaskan, semua film punya kesempatan untuk mengikuti seleksi tersebut dan tidak dipungut biaya, asal memenuhi kriteria yang ditetapkan. Dari ribuan film yang dibuat tiap tahunnya, hanya akan disaring hingga ratusan saja. 

Mengenai klaim tersebut, terjadi perdebatan soal apakah masuk seleksi nominasi Oscar, seperti yang digaungkannya, layak dibanggakan atau tidak. Joko Anwar mengemukakan pandangannya. 

"Saya enggak pernah denger namanya tembus masuk seleksi Oscar, itu enggak ada sebenarnya. Yang ada adalah in contention artinya eligible. Eligible artinya berhak untuk ikut serta Oscar. Eligible artinya memenuhi syarat administrasi, bukan syarat kualitas," kata Joko Anwar. 

Sutradara Pengabdi Setan ini mencontohkan, di Indonesia, Festival Film Indonesia, misalnya. Syarat agar film masuk FFI adalah harus tayang di bioskop Indonesia dalam jangka waktu tertentu dan mendaftarkan diri. 

Dia bahkan mengatakan, bahkan film berjudul Misteri Kuntilanak Beranak Ngesot Pocong Ketawa Ngakak juga bisa masuk, asal sudah ditayangkan di bioskop Indonesia dengan jangka waktu yang ditentukan, pun juga mendaftarkannya. 

"Jadi sesuatu yang eligible untuk Oscar itu bukan sesuatu pencapaian, menurut saya," Joko Anwar menambahkan.

Bagi Joko, eligible yang dimaksud adalah memenuhi syarat administrasi untuk ikut suatu festival, termasuk Oscar. Semua berhak ikut, bahkan film dengan kualitas buruk sekalipun.

Pada laman yang dimaksud Livi Zheng memang tertulis, "To be eligible for 91st Academy Awards consideration, feature films must open in a commercial motion picture theater in Los Angeles County by December 31, and begin a minimum run of seven consecutive days." Artinya, film yang berhak ikut pertimbangan Oscar adalah film yang ditayangkan di bioskop komersial di Los Angeles, minimal 7 hari berturut-turut.

Livi Zheng pun membela diri. Menurutnya, tidak semua film bisa diputar di bioskop Amerika yang kemudian juga jadi salah satu syarat untuk masuk dalam 'in contention' Oscar tersebut.

"In contention itu kan artinya bersaing untuk ajang Oscar dan itu enggak semua film. Untuk masuk bioskop Amerika saja itu enggak gampang. Dan di Amerika itu saingannya bukan hanya di Amerika saja, tapi seluruh dunia," ujarnya.

Simak perdebatan Livi Zheng dan Joko Anwar dalam program tersebut berikut ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya