Umurnya 20 Tahun, The Sixth Sense Masih Jadi Film Ikonik
- Pixabay/Schweiz
The Sixth Sense adalah film Shyamalan ketiga dan film-film ia sebelumnya tidak sukses.
David Vogel, eksekutif di Disney Studios membeli naskah film itu dan membolehkan Shyamalan menyutradarinya. Ia dianggap mengambil risiko besar saat itu.
Malahan atasan Vogel menolak keras harga US$2,25 juta (sekitar Rp32 milyar) yang harus dikeluarkan untuk membeli hak film itu. Vogel pun dipecat.
M engejutkan semua orang di box office
Para eksekutif studio gugup, tapi The Sixth Sense dengan mudah mengembalikan biaya produksi US$40 juta (Rp570 milyar) dengan mencatat keuntungan lebih dari US$670 juta (Rp9.5 trilyun) di seluruh dunia.
Angka ini yang tertinggi kedua di tahun 1999, hanya kalah dari Star Wars: The Phantom Menace .
The Sixth Sense juga memegang rekor film horor berpendapatan tertinggi, sampai kalah di tahun 2017, diambil alih oleh adaptasi novel Stephen King, It .
Akhir film yang terus diingat
Kecohan di akhir cerita sangat sering dipakai dalam film, sudah sejak 1920-an.