Film Bumi Manusia dan Perburuan Ingin Kenalkan Lagi Dunia Sastra

Bumi Manusia
Sumber :
  • Falcon Pictures

VIVA – Film Bumi Manusia dan Perburuan siap dirilis pada bulan ini. Dua film besar yang diadaptasi dari novel karya Pramoedya Ananta Toer tersebut bercerita mengenai kehidupan di masa lampau. Rencananya, gala premier untuk dua film milik rumah produksi Falcon Pictures itu akan dilaksanakan pada 8-10 Agustus 2019.

Puluhan Kapal Jarah Benda Kuno di Sungai Batanghari, Koin Dinasti Tang Dijual di Pasar Gelap

Sutradara film Perburuan, Richard Oh, mengatakan jika film ini akan menandai bangkitnya perayaan sastra di dunia perfilman. Ia juga berharap masyarakat menjadi lebih mengetahui tentang sebuah karya sastra yang saat ini kurang diminati.

"Saya pikir ini bakal jadi satu event perayaan sastra dan film, bukan kemerdekaan. Sebuah event yang saya kira bisa mengundang orang bisa kenal sastra, baca buku terbaik dari Indonesia. Interpretasi sastra semakin tinggi dan relevan di Indonesia," ujarnya saat berada di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Tim Gabungan Tangkap Komplotan Pemburu Rusa Sambar

Sama dengan Richard, kali ini Hanung Bramantyo selaku sutradara dari film Bumi Manusia mengatakan, ingin mengenalkan sastra kepada orang banyak, terutama karya milik mendiang Pramodeya Ananta Toer. Merasa terenyuh dengan perjalanan hidup Pramoedya, Hanung bermaksud untuk memberikan perayaan kemerdekaan bagi Pram yang selama hidupnya tidak pernah mendapatkan hal tersebut.

"Ya seperti yang disampaikan sama Richard. Bulan ini kita berusaha kenalin sastra, lebih fokusnya ke dokumenter Pram. Satu kalimat terenyuh, beliau bilang Indonesia masih berumur 50 tahun dan di situ saya di penjara. Pak Pram di penjara 30 tahun, ini bulan kemerdekaan kita berusaha rayain Pak Pram yang enggak pernah rayain kemerdekaan," kata Hanung.

3 Aktivitas Manusia yang Mendorong Kepunahan

Pram yang sempat dianggap sebagai penghianat dan pemberontak, nyatanya memang tak pernah merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Untuk itu, ia juga mempersembahkan film ini untuk sang sastrawan.

"Dianggap terasing, penghianat, pemberontak sehingga hak merayakan kemerdekaan tak ada. Mungkin ini momen berani dari kami. Kami coba untuk merayakan kemerdekaan Indonesia lewat karya Pak Pram, pasti Pram bahagia sekali," tuturnya. (rna)

Tangkap layar saat Harimau Sumatera berkeliaran di Jalan Lintas Barat Tanggamus

20 Polisi Ikut Perburuan Harimau Sumatera yang Terkam Warga Lampung Barat

Polda Lampung membentuk satgas penanganan dan evakuasi harimau pemangsa manusia Kabupaten Lampung Barat.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2024