Sutradara Avengers: Endgame Bantah Hoax Iron Man
- Instagram/@ironman_ig
VIVA – Sutradara Avengers: Endgame, Russo Brothers, punya cara tersendiri untuk melawan hoax yang beredar di media sosial. Dua bersaudara ini mengklarifikasi kutipan wawancara yang beredar luas di kalangan para fans. Mereka membantah pernah mengatakan hal tersebut.
Kutipan hoax tersebut berbunyi pernyataan, yang diklaim milik Joe Russo dalam Tonight Show. Di sana dia bilang bahwa ingin membunuh Tony Stark di Avengers: Endgame sejak awal karena membencinya.
"Aku akan jujur. Ketika mendengar Tony Stark bilang, 'miliuner, playboy, dermawan,' dalam film Avengers pertama, aku memutuskan bahwa dia akan jadi sebab akibat utama di Endgame. Aku tahu dia dicintai banyak orang, tapi tidak olehku. Dia harus pergi," bunyi kutipan tersebut.
Russo Brothers pun membantahnya langsung. Dia menyebut bahwa kutipan tersebut hoax dan tak merasa pernah mengatakannya.
"Untuk meluruskan, kutipan ini benar-benar palsu. Tentu saja ini salah dan menggelikan. Aku sebenarnya ingin Tony mati di Civil War," katanya mengklarifikasi hoax yang beredar.
Mengutip Screen Rant, pernyataan Russo Brothers yang menginginkan Tony Stark tewas di Civil War pun dianggap sebagai candaan belaka. Russo dalam berbagai wawancara tak pernah menyebut ingin Iron Man mati di Civil War, sebaliknya, pernah mempertimbangkan menewaskan Captain America dalam film tersebut, agar mirip dengan cerita di komiknya.
Marvel Studios belum lama ini merilis deleted scene atau adegan yang dihapus dari Avengers: Endgame. Menariknya, adegan tersebut adalah momen sesaat setelah Iron Man tewas. Para superhero berlutut tanpa kata dan membuat suasana makin memilukan. Russo Brothers menyebut adegan itu dihilangkan karena scene pemakaman setelahnya, punya makna yang lebih dalam.
"Itu adegan yang sangat indah dengan penampilan mereka yang sangat menyentuh, tapi kami syuting itu sebelum pemakaman Tony Stark. Adegan pemakaman menurut kami lebih menggambarkan betapa emosional dan menggetarkannya kematian Tony," ujar Russo Brothers kepada USA Today. (row)