Cerita Reza Rahadian Kesulitan Cari Penampilan Baru untuk Karakternya
- VIVA/Yasmin Karnita
VIVA – Aktor Reza Rahadian dikenal memiliki totalitas tinggi dalam memerankan setiap karakternya dalam film. Ia mampu mendalami karakter dengan sangat baik, sehingga membuat penonton semakin jatuh hati dengan pria berusia 32 tahun itu. Sebentar lagi, Reza akan menjalani proses syuting untuk film terbarunya bertajuk Toko Barang Mantan.
Film bergenre romantis komedi ini mengisahkan tentang Tristan (Reza Rahadian), seorang pemilik Toko Barang Mantan yang menerima sekaligus menjual barang-barang dari mantan. Orang-orang dapat bertransaksi di toko ini, dengan syarat harus ada cerita menarik di balik barang-barang pemberian mantan kekasih.
Karakter Tristan merupakan sosok pemuda introvert, yang memiliki trauma terhadap cinta. Sensitivitas tersebut membuatnya menjadi pribadi yang berbeda, misterius, dan sulit mengekspresikan perasaan cinta itu sendiri.
Saat ditemui dalam acara syukuran syuting film Toko Barang Mantan di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Rabu, 12 Juni 2019, Reza menuturkan kesulitannya untuk menentukan penampilan yang mempresentasikan sosok Tristan. Seperti diketahui, pria kelahiran Bogor itu selalu menyuguhkan penampilan yang unik dan menonjol agar penonton bisa membedakan penampilan dirinya di film satu dengan lainnya.
Hal tersebut dapat dilihat lewat peran Reza dalam film Rudy Habibie, Guru Bangsa: Tjokroaminoto, dan My Stupid Boss. Penampilannya dipoles sedemikian rupa.
“Pengin banget ada look yang berbeda. Akhirnya waktu untuk memikirkan look itu yang mungkin agak lama mencari inspirasi,” katanya.
Karena kebingungan, akhirnya Reza berdiskusi dengan sutradara dari film Toko Barang Mantan, Viva Westi. “Biasanya gua memakai waktu untuk baca skenario dulu sampai habis, kemudian mulai mengkhayal tentang ‘kayaknya seru kalau look-nya dibikin begini’. Konsultasi ke Mbak Westi sampai akhirnya dapat,” ucapnya.
Lewat film Toko Barang Mantan, Reza yakin dapat menyuguhkan sesuatu yang berbeda dan belum pernah dilihat oleh para penonton. Peraih Piala Citra ini tidak ‘pilih kasih’ terhadap film yang ia mainkan, semuanya sama-sama istimewa.
“Supaya ada kecirian di setiap tokoh yang saya mainkan. Saya selalu pengin walaupun genre-nya bukan yang biopik atau periodik, tetap saja harus punya ciri. Entah rambut berbeda atau fisiknya atau gayanya, atau look-nya berbeda. Harus selalu ada,” tutupnya. (nsa)