X-Men: Dark Phoenix, Ungkap Jati Diri Jean Grey Sesungguhnya
- 20th Century Fox
VIVA – Sebentar lagi, film puncak sekaligus penutup dari 20 tahun X-Men Saga akan segera tayang pada 14 Juni 2019. X-Men: Dark Phoenix menjadi film terakhir setelah pemegang lisensinya selama ini, 20th Century Fox telah diakuisisi oleh Disney yang menaungi Marvel Studio.
Film yang ditulis dan disutradarai oleh Simon Kinberg ini mengisahkan karakter X-Men yang paling dicintai, Jean Grey saat berevolusi menjadi Dark Phoenix, mutan terkuat di seluruh galaksi. Film berdurasi 1 jam 53 menit tersebut memiliki dua latar waktu yang berbeda.
Berawal dari tahun 1975, saat Jean masih berusia delapan tahun. Pada scene ini, diceritakan kecelakaan mobil yang menimpa Jean sekaligus kedua orang tuanya. Jean yang kala itu tidak bisa mengendalikan kekuatannya tidak terluka sama sekali. Namun kedua orang tuanya mengalami kondisi parah, menyebabkan salah satu dari mereka meninggal dunia.
Sebatang kara, Jean akhirnya bertemu dengan Profesor X atau Charles Xavier (James McAvoy). Ia merasa ada yang aneh dalam dirinya, beranggapan bukan manusia normal. Charles pun mencoba menenangkannya dan membawa Jean ke sekolah mutan yang ia miliki.
Beralih ke tahun 1992, tepatnya satu dekade setelah X-Men: Apocalypse. Pada masa itu, mutan dan manusia masih hidup berdampingan dan harmonis. Bahkan, pemerintah AS mempekerjakan X-Men sebagai ‘superhero’ mereka.
Akar dari konflik dalam Dark Phoenix dimulai. X-Men mendapatkan sebuah misi untuk menyelamatkan astronot yang terancam serangan solar flare di luar angkasa. Charles menerima misi tersebut, meski Raven/Mystique (Jennifer Lawrence) telah menyuruhnya untuk menolak.
Selama menjalani misi penyelamatan yang mengancam jiwa, Jean ditabrak oleh radiasi solar flare yang seharusnya dapat membunuh para astronot. Seluruh kekuatan kosmik itu terserap ke dalam tubuh Jean. Tentu saja, Jean berhasil selamat dan tetap hidup.
Semenjak insiden tersebut, Jean mulai memperlihatkan kebiasaan aneh, ia menjadi lebih bersemangat dan bergairah. Hank/Beast (Nicholas Hoult) sempat mengatakan bahwa kekuatan Jean telah melebihi batas normal. Lama kelamaan, kekuatan Jean semakin tidak terbendung dan dengan mudahnya menyerang orang-orang di sekitarnya, termasuk para mutan di X-Mansion.
Film ini memang berfokus pada Jean Grey, mulai dari masa lalunya yang memilukan, kegelisahan, rahasia yang belum terkuak, hingga menentukan jati dirinya. X-Men: Dark Phoenix menunjukkan pergolakan emosi yang dirasakan oleh Jean sehingga terasa lebih personal.
Seharusnya, film ini dapat memperlihatkan sisi antagonis dari pemeran utama yaitu Jean Grey. Karena kekuatan Dark Phoenix berupa solar flare (phoenix force) yang masuk ke dalam tubuh Jean membuatnya memiliki kepribadian ganda serta sisi gelap. Ia tidak bisa mengendalikan kekuatannya. Ketika melakukan aksi jahat pun, Jean tidak menyadari apa yang telah diperbuat.
Kurang totalitas
Namun, pengembangan karakter Jean kurang totalitas. Sebagai mutan terkuat di seluruh galaksi, karakter Jean dapat dibuat lebih keji lagi. Dalam X-Men: Dark Phoenix, justru memperlihatkan ‘sisi’ lain dari Charles Xavier yang mungkin tidak disadari oleh kebanyakan orang.
Villain utama dalam X-Men: Dark Phoenix adalah Vuk (diperankan Jessica Chastain), sayangnya tidak memberikan kesan apapun. Tindak kejahatan yang dilakukannya terasa datar, auranya pun tidak begitu menonjol. Padahal Vuk memiliki peran penting sebab merupakan satu-satunya yang dapat mengendalikan kekuatan Jean.
Akhir dari film ini nyatanya kurang bisa memuaskan hasrat para penggemar X-Men yang telah menunggu-nunggu Dark Phoenix. Sebagai film terakhir setelah 20 tahun berlaga, Simon Kinberg dirasa tidak memberikan usaha terbaiknya.
Kendati demikian, action scene dalam film ini patut diacungi jempol. Pertarungan antar mutan sukses membuat penonton merasa tegang. Adegan-adegan yang dilakukan cukup sadis dan brutal. Visualisasi medan ‘peperangan’ berhasil memanjakan mata, membuat para penonton tercengang.
X-Men Dark Phoenix masih dibintangi oleh sejumlah pemeran yang sudah akrab dengan penggemar seperti Sophie Turner, James McAvoy, Michael Fassbender, Jennifer Lawrence, Nicholas Hoult, Tye Sheridan, Alexandra Shipp, Kodi Smit-McPhee, dan Evan Peters. Serta pemain baru yakni Jessica Chastain. Film ini akan serentak ditayangkan di seluruh bioskop Tanah Air pada 4 Juni 2019.