Tantangan Sutradara Shutter Garap Film Drama Fantasi Pertama Thailand
- VIVA/Maria Margaretha Delviera
VIVA – Nama Parkpoom Wongpoom sebagai sutradara berhasil dikenal dunia lewat film horor Shutter (2004) dan Alone (2007). Seolah keluar dari zona nyaman, Parkpoom baru saja menggarap film drama fantasi pertama Thailand berjudul Homestay.
Parkpoom mengadaptasi novel laris pengarang Jepang, Eto Mori berjudul Colorful. Bukan tanpa alasan, keinginan untuk memvisualkan novel favoritnya tersebut sudah sangat lama.
“Novel ini dapat penghargaan banyak di Jepang, cerita dari novelnya memberi semangat. Di film dimodernisasikan karena sudah 10 tahun lalu novelnya rilis,” ungkap Parkpoom dalam wawancara eksklusif dengan VIVA di Jakarta pada Sabtu, 30 Maret 2019.
Biasa menggarap film horor, Parkpoom tentu merasakan perbedaan besar saat menggarap Homestay. Terlebih lagi karena banyak menerapkan efek CGI dalam produksi film kali ini.
“Di drama fantasi ini lebih detail dalam sisi produksi, saya juga merasa tertantang. Dalam film ini banyak tantangan yang membuat kemampuan saya sebagai sutradara menjadi lebih lagi,” katanya.
Homestay tayang di Thailand selama satu bulan penuh pada 25 Oktober 2018 dan akan diputar di 13 negara lain termasuk Indonesia. Film yang dibintangi oleh James Teeradon ini mulai tayang di Indonesia 10 April 2019.
Homestay berkisah tentang seorang siswa bernama Min yang diberi kesempatan untuk hidup kembali. Syaratnya, dia harus mencari tahu alasan tubuh lamanya bunuh diri dalam waktu 100 hari. (row)