Pemutaran Perdana 'Dilan 1991' di Makassar Didemo Mahasiswa
- VIVA/Yasir
VIVA – Pemutaran perdana film Dilan 1991 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan mendapat penolakan dari Aliansi Mahasiswa Peduli Pendidikan Nasional. Sejumlah adegan dianggap mempertontonkan hal yang tak bermoral.
"Banyak adegan dalam film Dilan 1991 yang tidak bermoral, mempertontonkan adegan yang tidak bermoral untuk adat Bugis atau Makassar," ucap Mika, salah satu orator aksi demonstrasi di depan Studio XXI Mal Panakukang Makassar, Kamis, 28 Februari 2019.
Para demonstran menilai, ada sejumlah adegan dalam film Dilan 1991 yang melanggar hukum, karena mempertontonkan adegan yang tidak layak untuk budaya Bugis-Makassar. Khususnya adegan kekerasan di lingkungan sekolah antara murid dan gurunya.
Sebagian masyarakat tampaknya tak mendukung aksi demonstrasi tersebut. Salah satunya Yuyun (23 tahun) yang menganggap aksi demonstrasi Aliansi Mahasiswa Peduli Pendidikan Nasional tersebut kurang tepat karena melakukan aksi sampai di area bioskop.
"Cara kritiknya terlalu berlebihan. Mahasiswa itu secara tidak langsung juga memberikan contoh yang lebih parah karena demonstrasi untuk mengkritik bukan budaya sopannya Bugis-Makassar," ucapnya.
Terkait dengan tayangan film Dilan 1991, Yuyun beranggapan tak perlu untuk diperdebatkan lagi. Sebab, kata dia, film tersebut sudah dinyatakan lulus sensor.
"Untuk sejumlah adegan tertentu, masyarakat punya penilaian tersendiri. Ada yang menganggap tak baik untuk contoh pendidikan, ada juga yang hanya menonton untuk mendapatkan hiburan semata. Apalagi itu film kan sudah dinyatakan lolos sensor, jadi tidak usah diperdebatkan lagi," tuturnya.
Pantauan VIVA, aksi demonstrasi dikawal ketat aparat kepolisian dibantu satuan pengaman Mal Panakukang. Antusiasme masyarakat pada penayangan perdana film Dilan 1991 di Makassar sendiri tampak tinggi dengan banyaknya masyarakat dan anak muda yang sejak siang sudah antre untuk membeli tiket film yang diperankan oleh Vanesha Prescilla dan Iqbaal Ramadhan tersebut.