Andy Vajna, Produser Film Rambo Meninggal Dunia

Sylvester Stallone sebagai John Rambo.
Sumber :
  • Rambo

VIVA – Andy Vajna, produser asal Hungaria di balik film-film Rambo meninggal dunia pada hari Minggu, 20 Januari 2019 di rumahnya di Budapest. Vajna mengembuskan napas terakhirnya di usia 74 tahun.

Skandal P Diddy Gegerkan Hollywood, Ini Artis  yang Diduga Terseret Pesta Narkoba dan Seks

Dilansir dari Hollywood Reporter, Senin, 21 Januari 2019, Vajna meninggalkan Hungaria dan menjadi imigran di Amerika Serikat. Sebelum menjadi produser, ia telah memiliki sejumlah bisnis sukses di AS dan Hong Hong, termasuk studio fotografi, perusahaan bioskop, bisnis desain wig atau rambut palsu.

Ia lantas bekerja sama dengan pria kelahiran Lebanon, Mario Kassar untuk membuka Carolco Pictures, sebuah studio film di tahun 1976 silam. Proyek pertama mereka berjudul The Sicilian Cross, film Italia yang dibintangi Roger Moore.

Mengharumkan Nama Indonesia Lewat Film, Iko Uwais Diberi Penghargaan Ini

Di tahun 1980, keduanya membayar US$383 ribu (Rp5,4 miliar) kepada Warner Bross untuk mendapatkan hak untuk memfilmkan novel David Morrell tahun 1972 berjudul First Blood. Hasilnya adalah film Rambo (1982) yang dibintangi oleh Sylvester Stallone sebagai John Rambo, veteran Perang Vietnam yang bermasalah.

Keanu Reeves dengan Kearifan Lokal Thailand Viral, Identitas 'John Wick' KW Terungkap

Film tersebut membutuhkan biaya pembuatan sebesar US$14 juta (Rp198,4 miliar) dan meraup keuntungan hingga US$125 juta (Rp1,7 triliun) di seluruh dunia. Dalam semalam, Carolco pun menjadi pemain Hollywood besar yang diperhitungkan.

Beberapa film selanjutnya juga menuai popularitas dan keuntungan tinggi, mulai dari dua sekuel Rambo, Angel Heart, Red Heat dan Total Recall. Rambo: First Bllod Part II bahkan dilaporkan dibuat dengan biaya US$25 juta (Rp354,3 miliar) dan sukses meraup keuntungan lebih dari US$300 juta (Rp4,2 triliun) di seluruh dunia.

Ini membuat film tersebut menjadi salah satu film yang paling menguntungkan sepanjang masa.

Tahun 1982, Vajna juga menjadi founder dan kemudian menjadi presiden American Film Marketing Association.

Namun, di tahun 1989 ia meninggalkan Carolco dan menjual asetnya kepada Kassar untuk membuka studio filmnya sendiri, Cinergi Pictures, yang kemudian melahirkan deretan film Box Office, mulai dari Die Hard, With a Vengeance dan film musikal Madonnal berjudul Evita. Yang terakhir ini mengantarkan Cinergi pada tiga piala Golden Globes pertama mereka.

Sayang, sejumlah film Cinergi gagal meraih keuntungan dan perusahaan tersebut pun tutup pada 1998.

Meninggalnya Vajna juga membuat para aktor yang pernah bekerja sama dengannya turut berduka, salah satunya Arnold Schwarzenegger yang membintangi film Total Recall.

"Andy Vajna adalah teman yang baik dan bagian dari revolusi Hollywood. Dia membuktikan bahwa Anda tak membutuhkan studio untuk membuat film-film besar seperti Terminator 2 atau Total Recall. Dia punya hati yang besar dan dia adalah salah satu orang yang paling murah hati. Saya akan merindukannya. Saya akan mendoakannya dan keluarganya," tulis Schwarzenegger melaluin akun Twitter pribadinya. (ren)

Agnez Mo

Heboh Kasus P Diddy, Viral Lagi Pernyataan Agnez Monica Soal Sisi Gelap Hollywood

Penyanyi Agnez Mo ikut menjadi sorotan setelah kasus yang menyeret Rapper P Diddy menjadi heboh. Sebagai artis Indonesia yang namanya sudah terkenal di kancah global.

img_title
VIVA.co.id
30 September 2024