Senyata Apa Kisah Queen di Bohemian Rhapsody, 5 Beda Film vs Aslinya
- 20th Century Fox
VIVA – Sepekan tayang, Bohemian Rhapsody berjaya di box office dunia. Penonton di Indonesia pun tak kalah ramai. Awal pekan lalu, studio yang memutar Bohemian Rhapsody di XXI Bassura Mall, Jakarta Timur, pada sore hari terisi penuh. Ulasan positif juga bertebaran di media sosial sejak film ini tayang 30 Oktober lalu.
Sebenarnya, Bohemian Rhapsody bukan film yang akan membawa penonton menyelami kehidupan di balik panggung Freddie Mercury, tapi cukup merangkum apa yang terjadi dengan sang vokalis dan Queen.
Film ini juga tak sepenuhnya sesuai dengan keaslian cerita sesungguhnya, karena tentu saja, dalam film, tak semua bisa diceritakan dan tak semua dituturkan sesuai kejadian sebenarnya. Selalu ada dramatisasi dan penyesuaian-penyesuaian lain yang mempertimbangkan sektor bisnis, jangkauan demografi penonton, dan sebagainya.
Dilansir dari ScreenRant, berikut ini beberapa hal yang diketahui tidak terjadi dalam kehidupan Queen sebenarnya.
Terbentuknya Queen
Dalam film, Freddie bertemu dengan rekan-rekan band-nya setelah menonton penampilan Smile. Dia mencuri perhatian Brian May dan Roger Taylor dengan suaranya yang unik, lalu diterima sebagai vokalis band tersebut.
Menurut sejumlah sumber, Freddie Mercury muda, sudah mengenal rekan-rekannya sebelum benar-benar jadi tim. Freddie pernah tinggal bersama May, Taylor, dan Staffel suatu waktu. Mereka juga pernah ikut bersama Freddie dan Ibex, band Freddie Mercury sebelum bersama Queen, pada penampilan di Liverpool tahun 1969. Jadi, Freddie tidak tiba-tiba menggantikan posisi Staffell.
Seksualitas Freddie Mercury
Film ini memang cukup menggambarkan bahwa Freddie merasa dirinya adalah seorang biseksual. Namun Mary Austin menyatakan, lewat dialognya, bahwa Freddie adalah gay. Paul Prenter dan Jim Hutton diceritakan sebagai pasangan sesama jenis Freddie. Vokalis Queen ini bahkan digambarkan memperkenalkan Jim Hutton sebagai pasangannya kepada kedua orangtuanya.
Namun, Freddie kabarnya tak pernah melakukan itu. Ketika ditanya siapa Hutton, Freddie bahkan menjawab bahwa pria itu adalah tukang kebunnya.
Paul Prenter
Para anggota Queen memang mengiyakan bahwa mereka kerap tak setuju dengan keputusan Prenter untuk band mereka. Namun, Prenter tidak membuat Queen pecah, faktanya, Queen memang tidak pernah bubar. Mereka hanya agak redup dan fokus pada karier solo.
Freddie juga, dalam kenyataannya, baru memecat Paul Prenter pada 1986, setahun setelah penampilan Live Aid. Jika dalam film Prenter diceritakan mengumbar informasi pribadi Freddie dalam wawancara TV, nyatanya, dia membocorkannya kepada tabloid The Sun.
Mike Myers
Karakter yang diperankan Ray Foster ini kabarnya tak nyata. Diceritakan sebagai bos di label rekaman EMI yang tak menyukai lagu Bohemian Rhapsody, sejumlah situs menyebut, Myers hanya karakter yang dibuat untuk mewakili banyak pihak yang menolak mahakarya Queen tersebut.
AIDS
Di film, konser Live Aid ini menjadi comeback Queen setelah diceritakan ‘terbelah’, karena Freddie berkarier solo. Konser ini juga jadi makin mengharukan, karena terjadi usai pengakuan Freddie kepada teman-temannya soal penyakit AIDS yang dideritanya.
Faktanya, dari berbagai sumber, Freddie didiagnosa AIDS pada 1987, dua tahun setelah acara Live Aid. Dia juga baru mengungkapnya kepada Queen, dua tahun kemudian dan kepada publik pada 1991.