Marcellino Lefrandt dan Aktris Hollywood Kelly Brook Kena 'Santet'
- VIVA/Nuvola Gloria
VIVA – Marcellino Lefrandt kembali ke layar lebar dengan genre horor yang pertama kali dia geluti, The Origin of Santet. Tak tanggung-tanggung, berperan sebagai seorang ayah bernama Rendy, dia bersanding dengan aktris Hollywood, Kelly Brook sebagai istrinya bernama Laura.
Dengan mengambil lokasi syuting di Puncak, Jawa Barat, duda dua anak itu berharap film yang diproduksi oleh Skylar Pictures ini bisa mendapat apresiasi dari penikmat film.
"Setelah saya baca sinopsis saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Santet ini adalah bagian kebudayaan Indonesia. Karakter Rendy ini memang unik dan calm tapi memang menyembunyikan sesuatu," kata Marcellino saat jumpa pers di Kemang Village XXI, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Oktober 2018.
Mantan suami Dewi Rezer itu langsung tertarik ketika tahu lawan mainnya Kelly Brook. Kelly yang pernah memainkan film Piranha 3D dan Italian Job adalah artis seksi keturunan Inggris.
"Siapapun yang terpilih, hidup itu belajar, kapan lagi saya belajar dengan pemain internasional dan dialog 90 persen dialog Bahasa Inggris semua. Kita tetap ingin budaya west dan east itu ketemu di film ini. Kelly Brook mewakili dunia barat dan east-nya mewakili budaya Indonesia seperti santet," ujar pria berdarah Manado itu.
Mereka berdua memiliki dua anak perempuan yang diperankan oleh aktris muda asal Filipina, Jazz Ocampo sebagai Aliyah dan aktris muda Bali Nadeya Curtain asal Australia. Sebagai keluarga yang utuh, mereka berusaha menjaga agar selamat dari gangguan sihir santet akibat masa lalu yang kelam.
Film yang digarap oleh Helfi Kardit itu semakin membuat penasaran dengan adanya Ayu Diah Pasha sebagai Fatmah dan aktor senior Ray Sahetapy sebagai Dharma. Kehidupan keluarganya sungguh pelik sehingga menimbulkan dendam turun-temurun.
"Adegan yang paling menakutkan ketika tiba-tiba saya muncul dengan datangnya mobil berkecepatan tinggi itu saya enggak pake stand in. Saya cuma berdiri di tengah jalan, percaya dengan orang yang bawa mobil dan sutradara. Itu diulang tiga kali dan baju saya berasa banget terbangnya dan saya enggak boleh takut dan merem karena harus garang untuk mencelakai." (mus)