Aruna dan Lidahnya, Film yang Menggoda Rasa
- instagram.com/palarifilms
VIVA – Rumah produksi Palari Films, mengeluarkan karya kedua setelah Posesif, Aruna dan Lidahnya. Film ini diangkat dari novel karya Laksmi Pamuntjak dengan judu yang sama. Dian Sastrowardoyo didapuk jadi pemeran utama. Sementara duduk di bangku sutradara, Edwin.
Cerita berfokus pada empat sekawan, Aruna (Dian), Farish (Oka Antara), Nad (Hannah Al-Rasyid), dan Bono (Nicholas Saputra). Masing-masing karakter berasal dari latar belakang yang berbeda. Hanya satu yang kerap menyatukan mereka, makanan.
Perjalanan dimulai saat Aruna diminta bosnya untuk investigasi ke berbagai daerah. Tak mau sendiri, Aruna mengajak sang kritikus kuliner, Nad dan Bono, koki yang juga sahabat Aruna. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Farish, mantan rekan satu kantor dan orang yang pernah disukai Aruna.
Sepanjang film akan ada close up makanan dari masing-masing daerah yang mereka kunjungi dan sekilas cara pembuatannya. Makanan yang baru tersaji lengkap dengan asap yang mengepul tentu akan mengundang selera makan. Beberapa nama makanan tradisional juga jadi transisi dan sekilas info untuk penonton.
Dialog sepanjang film juga terasa natural dan dekat. Berbagai masalah yang diangkat kerap terjadi pada kaum urban, mengenai gaya hidup atau masa lalu yang belum tuntas contohnya.
Soal dialog, Aruna dan Lidahnya boleh jadi pertama kali Nicholas berubah jadi 'cerewet'. Dialognya panjang, tak seperti film yang lain di mana Nicho dituntut jadi lelaki yang cool, misterius, dan irit bicara. Meski begitu, Nicho dan Dian tetap mengalir sebagai teman.
Secara keseluruhan, Aruna dan Lidahnya mampu menyentuh rasa lapar perut dan hati. Bagaimana makanan disajikan di atas meja, juga menyikapi persoalan yang ada dalam pertemanan, digambarkan cukup baik di sini.
Sayangnya, beberapa gambar terasa pengulangan. Namun hal itu tak menikmati keasyikan menonton empat sekawan ini yang sesekali mengundang tawa. Aruna dan Lidahnya akan tayang pada 27 September 2018.