Kisah Ironis Christopher Robin Asli dengan Winnie the Pooh
- Disney
VIVA – Christopher Robin, bocah laki-laki yang menjadi teman Winnie the Pooh dalam kisahnya selama ini, sebenarnya diambil dari sosok nyata. Dia adalah putra dari penulis Winnie the Pooh, AA Milne, yang bernama Christopher Robin Milne.
Ketika buku Milne sukses besar, Christopher Robin pun jadi sorotan. Dia bahkan pernah diminta untuk berfoto dengan Winnie the Pooh sungguhan dan menyuapinya madu dengan sendok. Tentang pengalaman masa kecilnya, Robin asli mengatakan pada jurnalis sekaligus temannya, Gyles Brandreth.
"Sangat seru, membuatku merasa mewah dan penting," katanya tentang masa itu, dilansri laman Mirror.
Namun ketika Robin menginjak usia sekolah, 8-9 tahun, dia menjadi korban bullying di sekolah karena dikenal sebagai bocah di dalam buku terpopuler tersebut. Sejak itu, Robin mulai menaruh rasa tak suka pada Pooh.
Dalam otobiografinya berjudul The Enchanted Places, Robin mengatakan, di rumah, dia memang Christopher Robin seperti dalam buku. Namun di sekolah, dia mulai membenci Pooh dan itu makin buruk seiring usianya yang menua.
Christopher Robin pun merasa ayahnya mencoba menciptakan anak idaman di halaman-halaman bukunya daripada di kehidupan nyata. Hubungan Robin dan sang ayah pun sebenarnya dekat, namun ketika sudah dewasa, Christoper Robin mulai melampiaskan kemarahan dan kesedihannya pada AA Milne. Dia pun menolak menerima uang yang dihasilkan dari Winnie the Pooh untuknya.
"Ayahku menaiki punggung kecilku, dia mencuri nama baikku, dan meninggalkanku tanpa apapun kecuali ketenaran kosong sebagai anaknya," kata Robin.
Namun pada tahun 1948, Robin menikah dan membawanya keluar dari kesedihan tersebut. Dia pun pindah ke Devon dan menjadi seorang penjual buku. Ironis, karena sang ibu juga mengatakan, keputusannya tersebut malah membuatnya harus bertemu dengan fans Pooh sepanjang waktu.
Seiring berjalannya waktu, Christopher Robin mulai menerima masa lalunya, meski dia tak berbaikan dengan orangtuanya. Setelah sang ayah meninggal dunia pada tahun 1956, Robin hanya menjenguk ibunya sekali dalam 15 tahun sampai sang ibu meninggal.
Namun, tak ada lagi kemarahan dalam dirinya dan Christopher mengambil uang dari pendapatan Winnie the Pooh. Alasan utama perubahan dirinya adalah putrinya, Clare, yang berkebutuhan khusus. "Aku harus menerimanya, demi Clare," ujar Robin.