Kisah Cinta Pangeran Diponegoro dalam Pementasan Teater Keliling
- VIVA/Aiz Budhi
VIVA – Teater Keliling mempersembahkan pementasan drama teater bertajuk Takdir Cinta Pangeran Diponegoro. Lakon yang memadukan unsur musik, akting, tarian, dan koreo fighting ini diselenggarakan di Gedung Kesenian Jakarta, pada tanggal 17-19 Agustus 2018.
Drama musikal ini berkisah tentang cinta suci dari Pangeran Diponegoro kepada sang istri, yaitu Raden Ayu Maduretno pada masa penjajahan. Naskah pementasan ini adalah hasil karya dari Wardiman Djojonegoro yang disutradarai Rudolf Puspa.
Dolfry Inda Suri, selaku Ketua Teater Kelling mengatakan, tujuan mengangkat kisah tentang Pangeran Diponegoro adalah untuk memperkenalkan kepada generasi muda akan sosok pahlawan tersebut.
"Tujuan kami mengangkat kisah ini adalah, untuk memperkenalkan kembali pahlawan sejarah Indonesia ke generasi penerus. Selain itu, juga kami concern dengan dengan bakat-bakat generasi muda di pentas seni saat ini," ucap Dolfry di Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Minggu 19 Agustus 2018.
Tidak tanggung-tanggung, untuk pementasannya kali ini, Yayasan Teater Keliling mengadakan audisi langsung untuk mencari para pemainnya di SMP dan SMA di Jakarta. Total ada 2000 pelajar yang mendaftar, hingga akhirnya terpilihlah sebanyak 150 pelajar untuk bermain dalam pementasan bertema sejarah tersebut.
Qory Sandioriva selaku produser eksekutif dalam pementasan teater ini merasa sangat bersyukur, karena acara ini bisa terealisasi dengan baik. Puteri Indonesia tahun 2009 itu juga merasa bahwa Yayasan Teater Keliling merupakan yayasan yang sering menampilkan pementasan yang bagus. Ia pun tak sungkan lagi untuk bekerja sama.
Teater Keliling sendiri berdiri sejak 13 Februari 1974. Selama 44 tahun, teater ini terus berkeliling dari Sabang sampai Merauke dan 11 negara di dunia. Sejak mulai berdiri hingga saat ini, Teater Keliling sudah lebih dari 1600 kali mengadakan pertunjukan.
Alasan Prabowo Pilih Lembah Tidar Jadi Tempat Pembekalan Menteri: Ini Pakunya Pulau Jawa
Presiden Prabowo Subianto mengungkap bahwa sengaja membawa jajaran Kabinet Merah Putih ke Akademi Militer (Akmil), Lembah Tidar, Magelang untuk
