Serendipity: Tiga Karakter yang Bakal Bikin Baper dan Menghibur
VIVA – Tanggal 9 Agustus 2019 menjadi jadwal rilis film yang disutradarai Indra Gunawan, Serendipity. Sebelum diproduksi ke media film, Serendipity sudah berhasil mencatatkan keberhasilan. Diproduksi hingga cetakan kelima, novel karya Erisca Febriani ini atau terjual sebanyak 50 ribu eksemplar. Ketika penerbit mengalihkan media baca berbasis aplikasi webtoon, Serendipity dibaca lebih dari 12 juta pengguna aplikasi.
Dan penantian pembaca cerita Serendipity, kini bersiap menikmati cerita lebih menyentuh, cerita yang main bikin baper dan tentunya lebih menghibur melalui media audio visual. Film Serendipity dirilis serentak pada tanggal 9 Agustus 2018.
Bagi Mawar Eva de Jongh, Serendipity tetaplah film pertama yang menempatkannya sebagai pemeran utama. Perannya sebagai Rani dianggap sangat istimewa. Itu sebabnya, ia berterimakasih kepada sutradara Indra Gunawan yang telah memberinya kepercayaan.
“Di Serendipity ini saya pertama kali mengeksplorasi karakter Rani lebih leluasa. Saya berharap apa yang saya lakukan bisa diterima penonton. Karena tidak mudah menghidupkan karakter yang hidup di novel, disuka, bahkan dipuja seperti Rani, harus saya interprestasi melalui pemahaman yang diberikan sutradara, pelatih acting dan improvisasi seorang Mawar Eva de Jongh,” ucap Mawar merendah.
Begitu juga Maxime Bouttiere, peran Gibran di Serendipity, sangat menantang. Beruntung, karakter Gibran tidak jauh berbeda dibanding karakter asli dirinya. Gibran yang slengekan, periang, banyak teman dan mudah bergaul sangat menarik untuk diperankan.
“Saya juga berharap, penonton suka dengan interprestasi karakter Gibran yang saya perankan. Gibran ini sungguh karakter yang sangat asyik,” jelas Maxime.
Indra Gunawan sebagai sutradara menyadari bahwa menggarap film untuk remaja, juga tidak mudah. Ia harus memahami dan karakter anak muda zaman now.
Begitu juga Ipang Lazuardi sebagai pelantun original soundtrack (OST) film, Mau Tahu, harus meluangkan waktu mengamati anak-anak sekolah di depan rumahnya dan melihat bagaimana anak-anak milenial jatuh hati, mengungkapkan cinta sampai harus bersedih saat patah hati.
Usaha yang sangat keras, dan berhasil baik, dan bisa disaksikan melalui film dan video klip serta lagu OST tercipta.
Film Serendipity seperti kebanyakan karya yang diangkat dari novel best seller, Virgo Putra Films berharap film produksi mereka mampu memenuhi hasrat penggemarnya.
“Ada banyak sisi menarik yang bisa dieksplor dari karya novel Erisca (Febriani). Dan kalau banyak adegan yang bikin terbawa perasaan (baper) karena memang memungkinkan adegan-adegan mellow dan sangat romantic bisa dibuat,” ungkap Indra Gunawan, sang sutradara.
Itu sebabnya, Indra maupun Erisca Febriani meyakini, bahwa penonton akan menemukan banyak sisi menarik dari film Serendipity. Tiga karakter utama film ini Rani, Arkan maupun Gibran, akan membuat para penikmat novelnya makin jatuh hati.
Salah satu sisi positif film ini adalah chemistry tiga tokoh utama yang bikin cerita Serendipity sangat menghibur dan memikat. Sutradara Indra Gunawan yakin karakter Rani, Gibran dan Arkan mampu mewakili karakter-karakter yang ada di dunia imajinasi pembaca novel.Terbukti begitu banyak pembaca novel yang mengidolakan masing-masing karakter.
So, bisa dipahami kalau penonton film Serendipity sejak sudah tak sabar menanti rilis film Serendipity. Dan 9 Agustus 2018 menjadi momen buat film Serendipity memuaskan hasrat penasaran penonton.
So masih ingat salam Gibran, salam apa? Salam anjayy!