Main di Film 22 Menit, Ade Firman: Teroris Hanya Sebuah Boneka
- VIVA/Aiz Budhi
VIVA – Setelah sukses berperan dalam film bertema biografi dan sejarah, kali ini Ade Firman kembali hadir dengan film baru. Film berjudul 22 Menit tersebut bercerita tentang peristiwa pemboman yang terjadi di kawasan Sarinah, tahun 2016.
Saat ditemui VIVA, pemain film berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa ia memerankan sosok Polisi Lalu Lintas. Sejak mendalami karakter tersebut, Ade merasa bahwa rasa untuk membela negara khususnya dalam melawan teroris menjadi sangat tinggi di dalam hatinya.
"Pada saat saya syuting film 22 menit itu rasa saya untuk membela negara itu tinggi sekali, masih kebawa karena memerankan Polantas juga ya," ucap Ade Firman kepada VIVA di kawasan Kebayoran Baru, Selasa, 17 Juli 2018.
Pada saat berperan dalam film ini, Ade menjadi lebih paham dan lebih bisa melihat kenyataan. Menurutnya, masyarakat yang menjadin korban teroris khususnya yang terjadi di kawasan Sarinah berasal dari semua lapisan masyarakat, mulai dari polisi sampai dengan masyarakat biasa.
Dikatakan Ade, dalam menjalankan tugasnya untuk meledakkan sebuah bom, teroris tidak akan pernah memandang ras dan agama. Semua ras dan agama yang ada di Indonesia bisa menjadi korban kebiadaban seorang teroris.
Ia juga mengatakan bahwa teroris merupakan sebuah boneka yang dikendalikan oleh seseorang atau sesuatu yang besar di belakangnya. Ade juga mengimbau untuk seluruh masyarakat Indonesia agar tetap selalu waspada.
"Teroris itu menurut saya hanya sebuah boneka di balik sesuatu yang besar. Jadi kita sebagai masyarakat harus waspada," ujar Ade.