Ray Sahetapy Ditantang Main 'Santet' Tanpa Dialog
- Al Amin/VIVA
VIVA – Aktor senior Ray Sahetapy menjadi salah satu pemain dalam film horor garapan Skylar Pictures berjudul 'Santet'.
Berperan sebagai 'Darma', Ray mengaku melakukan pendalaman peran yang sangat menantang, sampai harus rela mengulangi proses syuting khusus untuk adegan-adegan yang diperankannya.
"Untuk mendalami adegan, saya sampai harus dua kali syuting untuk adegan-adegan yang sama dan jedanya satu tahun," kata Ray saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa 5 Juni 2018.
"Dan syutingnya itu jam 1 sampai jam 3 pagi. Bayangkan, udah setua ini saya ditantang begitu. Tapi karena semuanya serius ya mau enggak mau saya juga serius," ujarnya menambahkan.
Ray mengaku, sebagai aktor kawakan dirinya merasa sangat ditantang oleh peran Darma yang dimainkannya di film 'Santet' ini. Sebab, sebagai orang yang puluhan tahun berkecimpung di dunia akting, baru kali ini dia harus bermain tanpa dialog sedikit pun.
Tapi dari situ, aktor 61 tahun itu mengaku sangat tertantang untuk mengerahkan semua kemampuannya memainkan gestur dan teatrikalnya. "Yang lucu, saya itu enggak ada dialog. Padahal saya ini pemain drama, lho, tapi sutradara seperti menghukum saya tanpa dialog. Jadi semua mata dan gestur tubuh main semua," kata Ray.
Oleh karenanya, Ray berharap para penonton layar lebar di Indonesia bisa meluangkan waktunya untuk menyaksikan film 'Santet', demi memahami salah satu unsur budaya klenik yang sebenarnya dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia.
"Saya rasa perlu bangsa ini menonton film 'Santet'. Karena kita tahu santet itu apa, tapi kita enggak tahu santet itu bagaimana. Mudah-mudahan film ini bisa membawa kita ke sana dan kita bisa menyelesaikan 'santet' di dalam diri kita masing-masing," ujarnya.
Libur Lebaran sebentar lagi dan THR akhirnya juga sudah cair. Isi liburan dengan menonton film-film keren Juni ini. Cek dulu cuplikannya deh.
Rumah Produksi Indonesia-Malaysia Berkolaborasi Produksi Film Salah Santet
Cerita ini dirancang dengan sentuhan budaya khas Indonesia dan Malaysia, menciptakan nuansa yang terasa dekat bagi penonton di kedua negara.
