Harapan Lola Amaria Usai Film LIMA Tuai Kontroversi
- dok.ist
VIVA – Film LIMA mulai menjadi sorotan ketika Lembaga Sensor Film (LSF) mengkategorikannya sebagai film layar lebar untuk 17 tahun ke atas. Padahal pihak film mengaku memproduksi film tersebut untuk dikonsumsi anak-anak dari usia 13 tahun ke atas.
Lola Amaria pun angkat bicara. Setelah melihat langsung sejumlah komunitas seperti Satu Indonesia Komunitas Perempuan Berkebaya, Komunitas Cinta Berkain, HIPMI dan lainnya melakukan nonton bareng, dia pun berkeyakinan film yang diproduserinya masih tetap laku di bioskop.
"Saya mengetahui di berbagai bioskop Tanah Air dilakukan nonton bareng film LIMA. Saya berharap ini akan terjadi seterusnya dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas," ujar Lola melalui pesan singkat kepada VIVA, Minggu 3 Juni 2018.
Diketahui lebih dari 30 komunitas di seluruh Indonesia menyaksikan film LIMA secara bersama-sama. Ditambahkan Lola, dengan banyaknya nonton bareng yang dilakukan masyarakat, dengan begitu bisa menularkan dan menginformasikan secara luas lagi ke masyarakat soal pesan moral film tersebut.
"Ya semoga semakin banyak masyarakat yang bisa menyaksikan dan semakin bisa memahami nilai-nilai Pancasila setelah menonton film LIMA," harap Lola.
Secara umum penonton mengapresiasi film tersebut yang memberikan nilai-nilai keberagaman dan pemahaman tentang toleransi dalam beragama dan dalam kehidupan.
"Ini film baik dan sangat bagus. Sangat layak ditonton oleh anak-anak remaja dan juga usia perkembangan. Saya rasa anak sekolah dasar 13 tahun ke atas akan dengan baik menerima dan memahaminya. Tidak ada yang salah di film ini," ungkap Purwacaraka beberapa waktu lalu kepada awak media.