Kisruh di Balik Film Benyamin Biang Kerok, Ini Penyebabnya
- dok.ist
VIVA – Di balik hingar bingar menghidupkan kembali tokoh Benyamin terselip kisruh. Sang penulis Benyamin Biang Kerok (1972), Syamsul Fuad digugat secara perdata oleh MAX Pictures.
Syamsul sebelumnya menggugat Falcon Pictues dan Max Pictures, rumah produksi film itu terkait hak cipta. Kini giliran Falcon Pictures yang angkat bicara.
Melalui konsultan hukumnya, Lydia Wongsonegoro, Falcon mengatakan, bukan soal materi yang menjadi konsentrasi. Masing-masing tetap kukuh pada pendiriannya soal hak cipta.
"Ini bukan masalah uang. Tapi ini masalah prinsip. Kita menghargai Pak Fuad," kata Lydia di kantor Falcon di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat, 20 April 2018.
Sebelumnya Fuad telah diundang dan diajak berdiskusi terkait hal ini. Uang senilai Rp25 juta sempat diminta Fuad. Hanya saja pihak Falcon belum mau memberikan karena alasan di balik permintaan uang tersebut.
"Kalau kita membeli uang sama Pak Fuad sebagai tali kasih kita beri. Tapi kalau meminta uang sebagai yang mengaku pencipta, kita keberatan," katanya.
Lydia menyayangkan masalah ini harus berujung di pengadilan. Mereka juga tak menutup kemungkinan untuk menguggat balik Fuad dan tanpa menyertakan tuntutan materil di dalamnya. (mus)