Logo BBC

Cerita di Balik Ramainya Film Berbahasa Jawa

FIlm Yo Wis Ben
FIlm Yo Wis Ben
Sumber :
  • Instagram/@Starvisionplus

Menurut Wregas, "Jika tidak ada bioskop biasa yang mau menayangkan, masih ada ruang alternatif lain, seperti festival film atau bioskop alternatif."

Sinema berbahasa lokal juga memberikan kesempatan kepada aktris setempat untuk menunjukkan kemampuannya. Salah satu yang menonjol adalah Sekar Sari. Sebelum berperan dalam yang digarap Wregas, Sekar mencuri perhatian dalam film hitam putih berbahasa Jawa, Siti.

Lewat, yang tayang di berbagai festival film dunia, Sekar meraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik Usmar Ismail 2016.

Sekar baru saja merampungkan film karya sutradara Jepang, Koji Fukada, yang berjudul . Pada film drama fantasi tentang tsunami dan berlatar di Aceh itu, Sekar harus berakting dalam bahasa Aceh.

Kepada BBC Indonesia, perempuan yang menempuh pendidikan di Universitas Roehampton, London, tersebut tidak setuju dengan anggapan bahwa berakting dalam bahasa ibunya (Jawa) lebih gampang, dan berakting dalam bahasa yang sebelumnya sama sekali tidak dikenalnya (Aceh), lebih sulit.

"Itu (bahasa) bisa dipelajari. Bahasa adalah keterampilan. Belum tentu berperan dalam Bahasa Indonesia, misalnya, lebih mudah atau lebih sulit, itu tergantung kemauan kita untuk mencapai karakter itu," cerita Sekar.

Sekar merasa semakin banyaknya film berbahasa daerah, "sangat membantu menunjukkan identitas Indonesia yang beragam dan kaya.

"Kemarin saya nonton film karya mas Fajar Nugros. Dengan cita rasa Jawa Timuran. Itu menarik sekali. Beda dengan film komedi yang tayang akhir-akhir ini. Segar dan otentik. Senang melihat keberagaman itu."