Efek Rumah Kaca, Band Penyuara Antikorupsi
VIVAnews -- BandĀ Efek Rumah Kaca dikenal sering menyuarakan protes sosial lewat lagu-lagunya. Kini band asal Jakarta ini giliranĀ menyuarakan pesan antikorupsi.
Efek Rumah Kaca pun langsung menyatakan bersedia saat diminta terlibat dalam Konser Gerakan Anti Korupsi yang diselenggarakan Indonesia Corruption Watch (ICW).
"Karena semua masyarakat pasti menginginkan korupsi hilang. Kalau kami bisa melakukan sesuatu dengan musik dan lagu, kami dari situ," kata Cholil Mahmud, vokalis Efek Rumah Kaca saat ditemui usai tampil di Margo City, Depok, Selasa 7 Desember 2010.
Cholil menjelaskan Efek Rumah Kaca bersedia terlibat dalam kampanye antikorupsi sebagai bagian dari penguatan masyarakat sipil. Dengan demikian, korupsi tidak membudaya, terutama mulai dari generasi muda.
"Susahlah kalau mengharapkan Pemerintah. Penguatan masyarakat sipil diperlukan agar masyarakat aware (sadar) terhadap gerakan antikorupsi," ujar Cholil.
Efek Rumah Kaca berharap keterlibatannya dalam konser Gerakan Antikorupsi juga dapat menimbulkan kepedulian generasi muda terhadap isu antikorupsi.
"Agar mereka punya endurance (ketahanan). Juga stamina untuk konsisten, untuk tidak terpengaruh," jelas Cholil.
Sebagai band yang sering tampil dalam menyuarakan protes kepada Pemerintah, Cholil mengaku Efek Rumah Kaca tidak takut terkena larangan konser. Padahal, Efek Rumah Kaca tahu band sebesar Slank pun pernah mengalami kesulitan untuk tampil usai tampil di sebuah konser antikorupsi.
"Pemerintah kan tahu yang gede-gede. Tahu yang sering tampil di televisi. Kalau Efek Rumah Kaca kan belum seberapa," jelas Cholil. (hs)