Gelar Doktor Kehormatan Kanye West Dicopot Usai Kontroversinya

VIVA Showbiz – Kanye West telah kehilangan honorary doctorate atau gelar doktor kehormatannya yang pernah diberikan oleh School of the Art Institute of Chicago (SAIC), menyusul pernyataan kontroversial yang dia buat terhadap komunitas Yahudi dan komunitas kulit hitam.

Dalam sebuah surat yang diperoleh TMZ pada presiden SAIC, Elissa Tenny menjelaskan bahwa rapper tersebut “telah menunjukkan perilaku yang mengganggu dan membuat pernyataan berbahaya yang tidak sejalan dengan nilai-nilai komunitas kami.”

Tenny mengatakan bahwa "Pernyataan anti-Hitam, anti-semit, dan menghasut West adalah menjijikkan dan terkutuk dan telah menyakitkan bagi seluruh komunitas kita," ujarnya, melansir Page Six, Senin, 12 Desember 2022. 

Sementara Tenny menegaskan kembali bahwa sekolah seni swasta yang memberikan West gelar doktor kehormatan pada tahun 2015, memberikan gelar kehormatan kepada mereka yang memberikan kontribusi besar pada "seni dan budaya" pada saat itu, tindakan pria berusia 45 tahun itu saat ini "melakukan hal yang tidak selaras dengan misi dan nilai-nilai SAIC.”

Setelah bertemu dengan Dewan Gubernur, SAIC memutuskan untuk membatalkan gelar mantan suami Kim Kardashian tersebut.

“Ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil, dan keputusan yang telah dipertimbangkan secara menyeluruh,” tulis presiden SAIC, menambahkan bahwa ini menandai pertama kalinya dalam sejarah sekolah selama 80 tahun ada gelar yang dicabut.

"Meskipun kami sangat percaya pada hak untuk mengekspresikan keragaman pendapat dan keyakinan, perilaku kerasnya membuat jelas bahwa pencabutan kehormatan ini adalah hal yang tepat.” lanjutnya. 

Selama beberapa minggu terakhir, SAIC menghadapi tekanan yang meningkat dari siswa mereka, yang memulai petisi online yang mendesak agar kredensial West dicabut. Kelompok itu mengumpulkan lebih dari 4.100 tanda tangan.

Sejak awal Oktober, pelantun "All of the Lights" itu telah menjadi berita utama untuk ledakan anti-Semitnya di media sosial, termasuk satu tweet yang dihapus di mana dia mengatakan akan melakukan "death con 3" pada orang-orang Yahudi.

Tak sampai di situ, pekan lalu West memuji Adolf Hitler, dengan alasan bahwa dia melihat "hal-hal baik" tentang mantan pemimpin Nazi Jerman itu.

Pendiri Yeezy itu juga membuat marah banyak orang di komunitas kulit hitam, dengan ia menjual kaos "White Lives Matter" dan menyatakan bahwa George Floyd meninggal karena penggunaan fentanil, dan bukan karena paksaan dari mantan perwira Derek Chauvin, yang dihukum karena pembunuhan setelah berlutut di leher Floyd selama lebih dari sembilan menit.

Di tengah reaksi yang terus-menerus atas pernyataannya yang kontroversial dan berbahaya, West akhirnya "diputuskan" oleh Adidas, Gap, Vogue dan nama besar lainnya.

Dokter vs Doktif, Richard Lee Tepis Isu Tak Berizin dan Buktikan dengan Data

Untuk memperkuat pernyataannya, Richard Lee menunjukkan surat izin praktek yang dimilikinya kepada Denny Sumargo.

VIVA.co.id

14 Desember 2024