Bukan Karier atau Politik, Ini Ternyata Penyesalan Terbesar Raja Charles dalam Hidupnya
- forbes.com
VIVA Showbiz – Seorang penulis biografi kerajaan telah mengungkapkan satu penyesalan Raja Charles dalam hidupnya.
Menurut penulis Christopher Andersen hal ini berhubungan dengan mantan istrinya, Putri Diana. Raja Charles "sangat menyesal" telah membuat kedua putranya, Pangeran William dan Pangeran Harry, berjalan di belakang peti mati ibu mereka.
“Saya pikir itu menghantuinya karena itu menghantui mereka, dan mereka telah membicarakannya,” katanya melansir Us Weekly, Rabu, 9 November 2022. "Saya telah menulis hal itu dan saya percaya itu adalah bentuk PTSD (post traumatic stress disorder).” lanjutnya.
Penulis biografi The King: The Life of Charles III itu menambahkan bahwa saat melakukan penelitian untuk buku itu, dia mengetahui bahwa Pangeran Harry terkadang merasa "terpicu" untuk terbang ke London.
“[Dia berkata] itu mengingatkannya pada hari ketika dia harus berjalan di belakang peti mati ibunya, dan mereka kurang lebih diintimidasi untuk melakukannya oleh istana, oleh orang-orang berbaju abu-abu yang benar-benar menjalankan istana, orang-orang yang digunakan Diana untuk dikeluhkan,” jelasnya.
(Charles, Earl Spencer), saudara laki-laki Diana, juga mengatakan bahwa dia merasa ditipu untuk melakukannya dan menyesalinya," lanjut Andersen.
"Dia bilang itu seperti berjalan melalui terowongan kesedihan." ujarnya.
William berusia 15 tahun dan Harry berusia 12 tahun ketika ibu mereka tewas pada 1997 akibat luka yang dideritanya dalam kecelakaan mobil di Paris. Diana berusia 36 tahun. Saat itu, kendaraannya dikejar paparazzi.
"Saya pikir William dan Harry berpikir, 'Siapa orang asing yang tidak pernah bertemu dengannya?'" kata Andersen. “Jadi, mereka marah dengan apa yang terjadi. Dan Charles, saya pikir, memahami bahwa sampai batas tertentu dia bertanggung jawab atas mereka yang harus menderita melalui (hal itu).”
Mengenangnya pada tahun 2017, Harry menggambarkan betapa sulitnya baginya untuk berpartisipasi dalam prosesi pemakaman.
“Ibu saya baru saja meninggal, dan saya harus berjalan jauh di belakang peti matinya, dikelilingi oleh ribuan orang yang menonton saya sementara jutaan lainnya menonton di televisi,” katanya kepada Newsweek saat itu.
“Saya tidak berpikir anak mana pun harus diminta melakukan itu, dalam keadaan apa pun. Saya tidak berpikir itu akan terjadi hari ini."