5 Tips Habib Nabiel Al Musawa Agar Banyak Followers di Medsos

Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habib Nabiel Al-Musawa
Sumber :
  • Instagram: habib_nabiel_almusawa

VIVA Showbiz – Wakil Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Habib Nabiel Al-Musawa, memberikan lima tips agar banyak followers bagi siapa saja yang ingin berdakwah di media sosial (medsos). Ini disampaikan dalam acara Halaqah Youtuber dan Influencer, di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.

Deretan Momen Viral di Indonesia Selama Tahun 2024, Mulai dari Pengemis 'Aa Kasihan Aa' hingga Lagu 'Waktu Ku Kecil'

“Pertama ikhlas karena Allah, bukan karena uang, jabatan, panjat sosial (pansos) dan lainnya. Waktu itu saya niatkan kepada Allah SWT, ya Allah, seandainya pun tidak ada satu orang yang mengikuti saya, dan tidak ada satu orang pun yang menyukai (postingan) saya, saya akan tetap posting untuk dakwah,” kata Habib Nabiel dikutip dari laman resmi MUI, Jumat, 2 September 2022.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, AlHabib Nabiel AlMusawa, Syekh Ali Jaber

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
Hati-hati Penipuan Baru di Media Sosial

Maka ketika sudah memperbaiki niat, lanjut dia, seketika follower itu akan naik. Ketika niat berubah, yang menyukai postingannya menjadi sedikit. Maka dari itu, tambah Habib Nabiel, ketika kita sungguh-sungguh berdakwah lillah, karena Allah, pasti dia tidak akan mengecewakan hamba-Nya.

Kedua, dia mengutip perkataan ulama terdahulu yang menyebut ‘sayyidul qaum khadimuhum’ yang artinya, pemimpin umat justru adalah pelayan umat. Habib Nabiel menegaskan, “jadi bukan kita yang dilayani, tapi kita lah yang melayani” katanya

Mahfud MD Bantah Isu Bakal Dilantik Menjadi Jaksa Agung

“Ketiga, totalitas. Jangan sampai kita punya banyak medsos tetapi semuanya dikelola oleh admin” ucapnya

Keempat, lanjut dia, mengerti dan mengoptimalkan aturan main platform media sosial. Seperti memahami algoritma, karakteristik platform medsos, editing foto atau video, hingga copyright (hak cipta).

“Sekarang, orang kalau liat foto saja tidak tertarik, harus dengan video, tak kalah penting adalah mengoptimalkan proses editing agar menghasilkan konten yang baik dan menarik.” ujarnya memberikan contoh.

Kelima, imbuhnya, jangan lupa evaluasi, Artinya jangan jadi orang (pembuat konten) yang biasa-biasa aja. Kita harus mengevaluasi apa yang kurang dari konten-konten kita sebelumnya. Maka dengan kiat-kiat tersebut, kata dia, insyaallah dakwah kita menjadi berkah.

“Kita arahkan supaya umat ini bersatu di dalam kedamaian, kasih sayang, kelembutan. Insyaallah amar ma’ruf nahi munkar akan tersampaikan walaupun dengan kelembutan,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya