Perjalanan Spiritual Donna Latief Menjadi Mualaf dan Tetap Istiqomah
- Tangkapan Layar
VIVA – Kamu mungkin sudah pernah mendengar nama Abdul Latief, seorang pengusaha, politisi, yang juga mantan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) pada pemerintahan era Presiden Soeharto. Di sisi lain nama besarnya dalam dunia bisnis dan politik, Abdul Latief mempunyai seorang istri cantik yang merupakan seorang mualaf bernama Donna Latief.
Selain itu, Donna Latief juga menjadi salah seorang pembawa acara berita di salah satu stasiun televisi yang cukup populer di tahun 20000-an. Rupanya istri dari Abdul Latief ini mengaku menjadi seorang mualaf setelah menikah dan akhirnya merasa sangat bahagia saat mendalami agama Islam bersama sang suami.
Kisah Mualaf Donna Latief
Baru-baru ini, bersama dengan Venna Melinda, Donna menceritakan perjalanan spiritualnya sampai menjadi seorang mualaf dan ketertarikannya terhadap agama Islam. Ia memiliki nama asli Donna Louisa Maria dan kini mengubah namanya menjadi Ainahaq Donna Abdul Latief.
Donna mengaku tidak pernah terpikiran untuk pindah agama karena dibesarkan dalam keluarga yang menganut agama Katolik. Sejak muda sampai mengambil S2 pun ia mempunyai latar belakang agama Katolik dan aktif dalam beberapa kegiatan agama di lingkungannya.
"Saya dibesarkan di keluarga Katolik, dari kecil, saya ambil S2 pun saya semuanya itu background-nya semua Katolik," tutur Donna Latief seperti dilansir dari YouTube Venna Melinda Channel.
Cita-cita Donna kala itu sangat sederhana, hanya ingin menjadi seorang jurnalis. Namun, Donna ditakdirkan untuk bertemu sang suami setelah bergabung menjadi pembawa acara di stasiun TV milik Abdul Latief. Ketika itu, Donna mengatakan sangat mengagumi sosok Abdul Latief walaupun tidak kenal secara langsung.
Saat pindah posisi pekerjaannya untuk menjadi seorang PR, tanpa disangka dirinya dikenal dan kemudian dilamar oleh sang pemimpin perusahaan. Dengan memiliki latar belakang agama yang kuat, Abdul Latief meyakinkan Donna untuk masuk ke agama Islam.
Dari pengakuannya, Donna memandang semua agama itu baik, tapi salah satu hal yang menjadi syarat menikahinya adalah suami yang mempunyai agama yang kuat, apapun agamanya. Perbedaan usia sampai 35 tahun pun tidak menjadi penghalang untuk mantap menikah dengan Abdul Latief pada tahun 2003.
"Saya memang cari suami yang penting tuh agamanya kuat, memang cari yang itu. Dan memang ini juga jalannya, menjawab hidayah saya jauh sebelum bertemu dengan Pak Latief," imbuh Donna.
"Jadi, ketika mendapat panggilan ini, bertemu dengan beliau. Beliau membimbing saya untuk Islam saya. Dan Alhamdulillah.. itu lah.. amazing aja gitu," tutur Donna.
Tidak sampai di situ, Donna Latief semakin bersemangat untuk mempelajari tentang agama Islam dan membuka komunitas kajian Islam. Usai masuk Islam atas bimbingan sang suami, Donna mendirikan Maha Indonesia bersama sahabatnya Dr. Mari Mulyani tahun 2014.
Sahabatnya tersebut adalah salah seorang pengajar di Oxford University. Keduanya sepakat untuk mendirikan sebuah komunitas kecil untuk mendalami ajaran agama Islam. Bahkan, Donna Latief mengatakan bahwa di Oxford sendiri terdapat pusat studi agama Islam.
"Dan saya menemukan pelajaran agama Islam yang berbeda yang saya pelajari di Indonesia. Kemudian kita buat, setelah saya aktif membuat kajian, kebetulan ada Masjid Al Latief," kata Donna.
Keinginannya dalam mendirikan sebuah komunitas lantaran ingin ada wadah dan kebetulan animonya disambut dengan baik. Bahkan, ia juga memiliki koneksi dengan berbagai ulama. Kini, komunitas tersebut sudah merambah ke beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Setelah sekitar 18 tahun menikah dan menjadi seorang mualaf, Donna Latief mengatakan bahwa istiqomah dalam agamanya adalah sesuatu yang sangat penting. Selain itu, Donna Latief juga mengatakan bahwa mendalami Al Quran sangat penting supaya semakin istiqomah dan terjaga.
"Saya juga sudah khatam, tapi saya juga khatam (tulisan) Arabnya. Tapi benar deh Venna, jangan baca Latinnya harus baca Arabnya. Beda rasanya, beneran deh. Aku juga belajar itu, fokus itu. Tapi aku bahagia akhirnya aku bisa khatam dengan Bahasa Arab. Aku pengen teruskan, aku juga ambil kajian studi Islam," pungkasnya.