Tipu Banyak Perempuan, Simon Leviev Dilarang Punya Akun di Tinder

Simon Leviev
Sumber :
  • Tangkapan Layar

VIVA – Film dokumentar milik Netflix yaitu The Tinder Swindler menarik perhatian banyak orang, film ini mengisahkan bagaimana Simon Leviev menipu para korbannya dengan menggunakan aplikasi kencan yaitu Tinder.

Melansir pada laporan Yahoo News, pada 7 Februari 2022, bahwa Simon sudah dilarang dan tidak akan dapat menggunakan Tinder dengan nama apapun lagi.

"Kami telah melakukan penyelidikan internal dan dapat mengkonfirmasi bahwa Simon Leviev tidak lagi aktif di Tinder dengan nama aliasnya yang diketahui," kata pihak Netflix saat menyampaikan pernyataannya melalui salah satu Variety.

Film yang mendapatkan banyak sorotan dan respon ini membuat Simon Leviev angkat bicara. Dua hari setelah film The Tinder Windler rilis, Simon sempat memposting di Instagram miliknya dan mengatakan bahwa dirinya siap untuk menceritakan hal tersebut. Namun, Instagram miliknya saat ini sudah tidak aktif lagi.

Dalam aksi penipuan yang dilakukan Simon, dia mengaku sebagai anak dari ‘Raja Berlian’ yaitu Lev Leviev. Viralnya film dokumentar Netflix ini, membuat Lev Leviev mengajukan keluhannya kepada polisi Israel karena ulah Simon yang mengaku sebagai putranya dan menipu banyak wanita.

"Segera setelah kami mengetahui penipuan itu, kami mengajukan pengaduan ke polisi Israel dan kami berharap Tuan Hayut dapat menghadapi pengadilan yang layak dia dapatkan,” tegas Juru Bicara LLD pada Newsweek, 3 Februari 2022.   

Selain itu pihak LLD juga menyampaikan kegeramannya dan menilai bahwa Simon dapat mencoreng nama baik pemilik perusahaan dan perusahaan itu sendiri.

"LLD Diamonds telah menjadi pemimpin di industri berlian selama tiga dekade. Perusahaan kami tidak memiliki hubungan apapun dengan Simon Hanyut," kata Juru Bicara LLD.

Sebelumnya diketahui bahwa nama asli pria 31 tahun itu adalah Simon Hanyut, sebelum dia mengganti Namanya menjadi Simon Leviev untuk menipu para korbannya.

"Dia adalah seorang penipu yang mencoba mengeksploitasi nama baik kami untuk menipu para korban hingga jutaan dolar. Simpati kami ditujukan kepada para korbannya. Penipuannya juga telah menyebabkan kebingungan yang berkelanjutan tentang perusahaan kami. Tidak ada perkataan apapun darinya mengenai LLD atau hal lain yang dapat dipercaya," ujar Juru Bicara LLD tersebut lebih lanjut.

Lebanon dan Hizbullah Setujui Usulan AS Terkait Gencatan Senjata dengan Israel

Film The Tinder Swindler sendiri adalah film dokumentar yang mengambil kisah dari  ketiga sudut pandang korbannya yaitu Cecilie Fjellhoy, Pernilla Sjoholm, dan Ayleen Charlotte.

Bukan hanya ketiga wanita itu, masih banyak korban Simon lainnya dan diduga Simon telah menipu sekitar USD 10 juta dolar dari para Korban di Eropa antara tahun 2017 dan 2019.

Kecaman Keras saat Kabinet Donald Trump Diisi Orang Kristen-Yahudi yang Pro Israel

Ccecile Fjellhoy menjelaskan bagaimana taktik manipulatif Simon untuk meraup uang sebanyak mungkin dari para korbannya.

"Dia sangat magnetis, dia tampak sangat cerdas dan ambisius, dan semua orang yang saya temui mendukungnya. Pengawalnya, sopirnya, saya bahkan bertemu dengan mantan pasangannya dan putri mereka. Tidak pernah terlintas dalam pikiranku bahwa dia tidak seperti yang dia katakan," kata Fjellhoy menjelaskan.

Itharaa Alkhair Berkomitmen Berikan Pelayanan Terbaik Bagi Jemaah Haji

Penipuan yang dilakukan Simon ini adalah penipuan Internasional, yang menggunakan aplikasi kencan Tinder untuk merayu dan mengeksploitasi wanita secara emosional demi keuntungan finansialnya

Datalake Indonesia jadi mitra resmi Starlink di Indonesia.

Dukung Kemerdekaan Palestina, DPR Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink

Anggota Komisi VI DPR RI, Firnando H Ganinduto meminta pemerintah menolak keras investasi Starlink di Indonesia. Hal ini disampaikan karena adanya petisi kritik terhadap.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024