Ahok Sempat Berpikir Kalau Cerai Secara Politik Segalanya Hancur
- VIVA/Instagram @basukibtp
VIVA – Isu Perselingkuhan mewarnai keputusan cerai antara Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan Veronica Tan beberapa tahun lalu. Sebelum memutuskan untuk bercerai diakui Ahok dirinya sempat memanggil pendeta ke tahanan Mako Brimob untuk mendamaikan perasaannya kala itu yang ingin bercerai dari Veronica Tan.
"Saya memanggil pendeta di dalam tahanan untuk mendamaikan ketegangan ini. Pendeta marah sama saya, semua pendeta marah. saya dikasih rekaman 9 menit pendeta datang besuk saya diputerin, kira-kira 'kamu sudah tanggung hok sudah jadi saksi Tuhan masuk ke penjara, kenapa istrimu seperti ini kamu tidak mau menjalani saja kan kesaksianmu sebagai kristen sempurna'," kata Ahok seperti dikutip dari channel Youtube Daniel Mananta Networks, Jumat 3 Juli 2020.
Kabar perceraian antara Ahok dan mantan istri Veronica pun diketahui beberapa pihak. Diakui Ahok, dirinya mendapatkan serangan dari orang-orang yang mendukung mantan istrinya tersebut.
"Saya diserang dia maupun teman gereja yang pro-dia atau pendeta yang pro. 'Kamu mempermalukan istrimu membawa kepada pendeta'. Dia mengancam ini hanya kita berdua yang tahu dan Tuhan kalau ada yang tahu kita cerai, saya bilang semua orang tahu. Orang curiga," kata Ahok.
Diakui Ahok kala itu dirinya sempat ragu dan bergumam atas tindakannya yang membawa kasus rumah tangganya kepada pendeta.
"Saya bergumul dong oh iya ya kok saya tega ya bawa kasus ini ke pendeta, buka cerita ini. Saya merasa bersalah. Makanya saya berkata apapun kondisi anda bacalah firman Tuhan ngerti gak ngerti roh kudus akan menuntun anda," kata Ahok.
Baca juga: Sempat Minta Veronica Tan Kembali, Ahok: Saya Harus Merendahkan Diri
Dirinya juga sempat mendapat tuntunan setelah membaca Surat Rasul Paulus Kepada Jemaat Korintus pasal 7 Ayat 12-15. Meski demikian, diakui Ahok dirinya tidak lantas langsung memutuskan untuk bercerai dengan Veronica kala itu.
"Apa saya langsung cerai? Enggak berani juga saya tetap enggak berani cerai. Karena kalau saya cerai secara politik segalanya hancur semua," kata Ahok.
Namun dirinya kemudian memutuskan untuk memasukkan gugatan perceraian ke pengadilan. Meskipun diakui Ahok tindakannya itu akan disalahpahami orang lain.
"Saya akhirnya putuskan masuk pengadilan segala macam. Dia hanya kasih dua opsi cerai atau terima dia punya teman khusus ini melanggar pasal yang lebih tinggi di atasnya. Maka bagi saya harus cerai dengan segala risiko disalahpahami orang, dengan segala risiko tidak dianggap menjadi saksi kristus," kata Ahok.
Keputusan itu diambil Ahok juga lantaran sang mantan istri tidak mau bertobat atas perilakunya tersebut.
"Tidak mungkin di dalam sebuah keluarga, saya katakan istri itu harus ikut suami secara rohani karena istri adalah penolong. Makanya saya pustuskan minta pertobatan minta tanda, dia tidak mau. Sayang di akhir cerita beda, begitu masukin cerai dia minta itu jadi iluminasi bagaimana perhari firman tuhan berbicara ketika istri menangis meminta kembali sudah tidak bisa lagi," kata Ahok.