Selamat Jalan Aretha Franklin: Lima Cara Sang 'Ratu Soul' Buat Sejarah
- bbc
"Saudara perempuan saya Carolyn dan saya berkumpul. Saya saat itu tinggal di sebuah apartemen kecil di Barat Detroit. Dan - piano di dekat jendela, melihat mobil-mobil berlalu - kalimat yang terkenal itu muncul, kalimat `sock it to me` (memberi kesan yang kuat pada seseorang). Itu hari yang klise... Beberapa gadis mengatakan itu kepada teman-teman, "sock it to me". Tidak ada yang seksual dengan kalimat itu, dan itu bukan seksual. Itu... hanya kalimat yang klise."
2. Lagunya dipakai dalam gerakan hak sipil
Ayah Franklin, Rev C.L. Franklin, adalah seorang pendeta Baptis yang mengorganisir Detroit Walk To Freedom pada Juni 1963 - sebuah pawai besar untuk persamaan ras.
Pada saat itu, itu adalah demonstrasi hak sipil terbesar dalam sejarah AS. Martin Luther King menyampaikan versi awal dari pidato "I Have a Dream" di sana, dua bulan sebelum demo besar di Washington yang meletakkan pidato itu dalam sejarah.
Franklin, pada awal usia 20-an, mengatakan dia "kagum pada Dr King dan mendengarkan dengan saksama setiap kata yang dia katakan".
Pada tahun 1967, Respect diangkat sebagai seruan perang oleh gerakan hak-hak sipil, dan pada bulan Februari tahun itu, King memberi Aretha penghargaan kepemimpinan.
Pada tahun 1968, ia menjadi wanita Afrika-Amerika kedua yang muncul di sampul majalah Time.