Surat Dokter Cantik untuk Jokowi hingga Demokrat Gugat Asian Sentinel
- Facebook/@Eno Zthezia
VIVA – Dinamika Pemilihan Presiden 2019 makin memanas. Artikel mengenai eks relawan Joko Widodo yang menyatakan dukungan ke pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno paling menyedot pembaca VIVA dan menjadi terpopuler pada Sabtu, 15 September 2018.
Bekas relawan Jokowi yang tergabung dalam Kelompok Indonesia Muda mencabut dukungan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Jokowi dicap gagal karena tak sesuai dengan Nawacita.
Selain itu, pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih menjadi polemik. Keluhan kekecewaan kali ini bukan dari masyarakat pengguna BPJS namun kalangan dokter.
Kekecewaan ini salah satunya disampaikan seorang dokter perempuan yang curhat buruknya pelaksanaan BPJS Kesehatan. Berita ini menempati nomor dua terpopuler karena banyak diklik pembaca.
Selanjutnya, dari jagat politik masih membuat pembaca penasaran. Artikel tentang Partai Demokrat yang akan melayangkan gugatan ke media asing, Asian Sentinel . Pemberitaan media tersebut dinilai menyudutkan mantan Presiden RI ke-6 sekaligus pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Tak hanya itu, ada dua berita penting lainnya yang meramaikan pemberitaan VIVA sepanjang Sabtu kemarin, 15 September 2018.
Dua berita itu adalah pasca putusan Mahkamah Agung yang mengizinkan eks koruptor untuk nyaleg. Kemudian, postingan Ustaz Abdul Somad di Instagramnya soal larangan menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto. Berikut rangkumannya.
1. Eks Relawan Jokowi Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
Kurang sepekan menjelang penetapan capres dan cawapres oleh Komisi Pemilihan Umum, dinamika politik terus berjalan. Salah satunya terkait relawan Jokowi yang tergabung dalam Kelompok Indonesia Muda yang memberikan dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Barisan relawan yang terdiri dari unsur elemen ini membuat heboh karena mencabut dukungan terhadap capres petahana. Alasannya, Jokowi dinilai gagal menjalankan kinerja yang salah satunya sudah tak sesuai dengan Nawacita. Baca selengkapnya di sini.
2. Surat Dokter Cantik untuk Jokowi
Pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan masih memantik keluhan. Keluhan kali bukan dari masyarakat peserta BPJS Kesehatan, namun bagian dari medis yaitu dokter.
Keluhan seorang dokter perempuan disampaikan dalam tulisan dan menjadi viral di media sosial. Dokter tersebut membuat surat terbuka mengenai pelaksanaan BPJS Kesehatan. Surat ini ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Penasaran, baca lagi lengkapnya di sini.
3. SBY Disudutkan, Demokrat akan Gugat Asian Sentinel
Media asing asal Hongkong, Asian Sentinel bikin gempar masyarakat Indonesia. Pemberitaan yang menuding Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membuat barisan kader Demokrat geram. SBY merupakan Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Kader Demokrat sepertinya sudah habis kesabaran karena siap melaporkan kasus ini. Demokrat melalui Sekretaris Jenderal Hinca Panjaitan siap melayangkan gugatan ke media Asian Sentinel serta wartawan penulis. Yuk, baca lagi yang lengkap di sini.
4. MA Izinkan Eks Koruptor Nyaleg, Bola Pilihan Kini Ada di Masyarakat
Putusan Mahkamah Agung (MA) soal diperbolehkannya caleg dan calon anggota DPD eks napi korupsi. Masyarakat pemilih kini harus jeli dan kritis melihat kualitas caleg sebelum mencoblos figur yang akan mewakilinya di parlemen.
Pasca putusan MA ini, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun didorong DPR hingga Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menjalankannya. KPU diminta untuk segera melaksanakan putusan yang diketuk Bawaslu soal kelolosan 41 caleg dan calon senator untuk Pemilu 2019. Baca lagi selengkapnya di sini.
5. Ternyata Syaikh Umar Rokan Hulu Larang Ustaz Somad Jadi Cawapres
Ustaz Abdul Somad tetap menarik perhatian pembaca VIVA. Dai kondang asal Riau itu punya cerita menarik di tahun politik ini.
Ustaz Somad pernah direkomendasikan dalam forum Ijtima Ulama sebagai bakal cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden 2019. Namun, Somad menolak rekomendasi tersebut dan memilih tetap sebagai pendakwah.
Lewat Instagramnya, Somad pun memposting ceritanya saat mengobrol dengan Syaikh Umar Rokan Hulu. Inti dari obrolan itu melarang Somad menjadi cawapres. Baca selengkapnya di sini.