Iran Buka Kembali Seluruh Masjid di Malam Lailatul Qadar

The Blue Mosque atau yang dikenal sebagai Masjid e-Kabud di Iran.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pemerintah Iran telah menyatakan untuk memperbolehkan seluruh masjid dibuka kembali selama tiga malam mulai Selasa 12 Mei 2020. Kelonggaran ini dimaksudkan agar umat Muslim dapat menyambut kedatangan malam Lailatul Qadar. Sebab, umat Muslim di Iran sudah terbiasa memperingati malam Lailatul Qadar dengan berkumpul bersama di masjid.

Menlu Iran Bantah Dubesnya Bertemu Elon Musk Diam-diam

Iran sendiri telah menutup masjid dan surau selama pandemi virus corona mulai melanda negara tersebut sejak bulan Maret lalu. Namun, mengingat betapa pentingnya malam Lailatul Qadar, Kementerian Kesehatan bersedia membuka masjid dengan beberapa persyaratan yang harus dipatuhi oleh setiap jemaah.

"Kesalahan strategis terbesar adalah berpikir bahwa virus corona sudah musnah. Dalam kondisi apa pun, kita tidak boleh mengabaikan ancaman virus. Seremoni ibadah di ruang terbuka, seperti di stadion, juga menjadi pertimbangan, termasuk prinsip-prinsip social distancing tetap harus dipatuhi," kata Menteri Kesehatan Iran, Saeed Namaki, seperti dikutip Mehr News, Rabu 13 Mei 2020.

Iran Tegaskan Akan Merespons "Tekanan Maksimum" dengan "Perlawanan Maksimum"

Baca Juga: Putus Penyebaran Corona, Menkes Setujui PSBB di 7 Kabupaten/Kota

Lebih lanjut, Kemenkes Iran juga menyetujui kesepakatan untuk mengorganisir ibadah pada tengah malam hingga pukul 02.00 selama malam Lailatul Qadar. Namaki menegaskan, keputusan ini diambil setelah berdiskusi dengan Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Makanya, Kemenkes meminta kepada setiap lokasi perkumpulan umat untuk mematuhi protokol sanitasi secara maksimal.

Iran Sebut Rezim Israel Tidak Layak Diwakili di Organisasi Internasional

Di Iran, kemunculan virus corona terjadi pertama kali di Kota Qom, pada 19 Februari. Hingga saat ini, Iran masih menjadi titik infeksi terburuk di wilayah negara Teluk, dengan lebih dari 113.000 kasus dan sekitar 6.783 orang meninggal dunia.

Akibat tingginya kasus, Pemerintah Iran memberlakukan kebijakan untuk menutup sekolah, menunda acara-acara besar, dan juga melarang perjalanan domestik antarkota, untuk mencegah penularan yang lebih luas. Namun, seiring kebijakan pembatasan yang berdampak terhadap ekonomi, Pemerintah Iran mulai melakukan perlonggaran secara bertahap sejak 11 April.

Sebagian masjid diperbolehkan buka pada 4 Mei di 132 daerah yang dinilai berhasil mengendalikan virus. Pekan lalu, kegiatan salat Jumat boleh dilaksanakan lagi secara berjamaah di masjid sejumlah wilayah, kecuali di Teheran.

VIVA Militer: Jenderal (Purn.) Valerii Zaluzhnyi

Eks Panglima Tempur Ukraina: Perang Dunia III Telah Dimulai!

Ini penjelasan Zaluzhnyi.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024