Marak Daging Sapi Palsu dari Babi, Begini Ciri-cirinya

Pemusnahan daging celeng atau babi hutan.
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama (Serang)

VIVA – Masyarakat perlu mengenali ciri-ciri daging sapi asli dengan daging babi yang diolah seperti daging sapi. Sebab, kasus daging sapi palsu sudah ditemukan di daerah Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kunjungi Bandung, Menteri LH Minta Komitmen Jawa Barat Memperbaiki TPA Sarimukti 

Bupati Bandung, Dadang M Naser mengatakan masyarakat sebetulnya sangat mudah membedakan mana daging sapi dan daging babi yang disulap daging sapi. Menurut dia, pembeli bisa lihat tempat pedagang daging itu berjualan.

"Mereka (pedagang daging babi) jual daging di lapak-lapak luar, bukan di kios. Jualannya sejak subuh di lapak-lapak di luar pasar pakai meja sendiri. Di kios dalam pasar yang biasa dagang daging sapi, itu pasti asli," kata Dadang seperti dikutip dari tvOne pada Rabu, 13 Mei 2020.

Strategi Gubernur Jawa Barat Terpilih Dedi Mulyadi Realisasikan Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu

Dari sisi harga, kata dia, perlu juga dicurigai oleh masyarakat yang hendak membeli daging sapi. Apabila harga daging jauh lebih murah dibanding daging sapi asli, harus waspada. Harga daging sapi Rp 120.000, sedangkan harga daging sapi palsu Rp 80.000 sampai Rp 90.000.
 
"Yang dicurigai itu harga masih bisa ditawar murah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mengatakan para penjahat yang mengaku jual daging sapi palsu ini dagangannya bukan di kios resmi tapi kaki lima.

Kunjungi Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, Verrel Bramasta Janjikan Pembangunan PAUD

"Jualannya juga dini hari sehingga tentu mengecoh konsumen yang sulit membedakan daging sapi dan daging celeng," ujar Tisna.

Dari sisi harga, kata dia, pedagang daging sapi palsu juga tidak terlalu jauh perbandingannya berkisar Rp 90.000. Nah, masyarakat perlu waspada. Apabila melihat hal seperti itu, segera melaporkan kepada pihak berwenang.

"Tiga tahun lalu pernah ada kasus serupa, pelaku modusnya sama, mereka memanfaatkan momen-momen saat Ramadhan dan hari raya dengan berbagai cara dilakukan, mengoplos, campur boraks, campur sapi asli sekilas barangkali tidak kelihatan," ucapnya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar membeli daging sapi di kios resmi apalagi sudah punya langganan. Karena menurut dia, kalau pedagang di kios resmi itu tidak mungkin mereka jual daging babi dan tidak berani.

"Tetapi itu menjualnya di kaki lima. Kemudian diwaspadai kalau ada perbedaan harga, ini kan perbedaan sekitar Rp 20.000. Tentu bagi konsumen ini menarik, tapi hati-hati dengan perbedaan harga pasti ada apa-apanya," kata dia.

Baca: Perppu Corona Disahkan DPR, MAKI Makin Mantap Menggugat

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya