Ancaman Corona Nyata, Muhammadiyah Ingatkan Umat Tarawih di Rumah
- ANTARA FOTO/Rahmad
VIVA – Pengurus Pusat Muhammadiyah terus mengingatkan agar masyarakat tetap  menyelenggarakan salat tarawih di rumah pada bulan Ramadhan di tengah pandemi Covid-19. Umat Islam harus berpikit dan bertindak dengan mempertimbangkan kepentingan yang lebih luas saat massa darurat seperti saat ini.
Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan yang diterima VIVA pada Rabu, 22 April 2020, dengan adanya wabah virus covid-19 ini, jangan semuanya disikapi seolah normal, karena kondisi saat ini memang darurat adanya. Umat Islam harus melihat kenyataan betapa dahsyatnya wabah corona ini, bahkan Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah korban terbesar meninggal.Â
"Jangan menyepelekan wabah ini. Kalau Indonesia tidak sebesar AS dan negara lain jumlahnya, justru kita harus tetap waspada dan melakukan pencegahan," katanya.Â
Ia menjelaskan, bahwa wabah ini bukan soal takut atau berani menghadapi wabah, tetapi soal ikhtiar yang dari segi agama maupun ilmu dibenarkan untuk usaha mencegah datangnya wabah agar tidak semakin luas.Â
Pilihan ibadah di rumah sudah berlaku di seluruh dunia Islam. Masjdil Haram dan Masjid Nabawi saja tidak dipakai jumatan dan tarawih. Bahkan, Nabi Muhammad SAW hanya satu kali tarawih di masjid. Allah SWT menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan dalam beragama.Â
"Kenapa begitu ngotot tarawih berjamaan harus di masjid dalam suasana saat wabah meluas, lebih-lebih dalam darurat, mestinya umat Islam mau mengikuti mayoritas pandangan bahwa selama masa pandemi corona ibadah dilakukan di rumah dengan khusyuk dan berjamaah dengan anggota keluarga," ujarnya.Â
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW memberi jalan keluar dari kesulitan atau kedaruratan. Wabah ini sudah massal dan menjadi pandemi bukan hanya diri orang perorang. Bukankah Nabi Muhammad SAW mengingatkan La dharara wa la dhirara, jangan berbuat yang menyebabkan kerusakan untuk diri sendiri dan bagi orang lain.Â
"Mestinya dalam situasi darurat wabah yang mengglobal ini janganlah beragama dengan maunya sendiri-sendiri, ikutilah pendapat mayoritas yang dasarnya kuat dari Al-Quran dan As-Sunnah serta konteks situasi darurat umat manusia sedunia yang tengah dihadapi," ujarnya.
Update informasi Anda terkait penanganan wabah corona dalam tautan berikut ini.Â
Baca juga:Â Tinggalkan Gorengan, Coba Menu Sehat Sederhana Berbuka Puasa Ini
 Â