Contek Inspirasi Busana Muslim Lebaran dari Ajang MUFFEST 2021

Boldsession By Erika
Sumber :
  • Dokumentasi Muffest 2021

VIVA – Dalam Rangkaian penyelenggaraan MUFFEST yang memasuki tahun keenam dengan tema “Recovery for Fashion Industry” telah sukses digelar oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Dyandra Promosindo di lima kota yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bekasi, dan Bandung. 

Tahun Ini Didominasi Monogram dan Coklat, Gimana Prediksi Tren Fesyen 2025?

Sebagai penutup roadshow, MUFFEST 2021 diselenggarakan di Kota Jakarta, bertempat di Gandaria City pada tanggal 30 April hingga 23 Mei 2021.

MUFFEST 2021 Gandaria City Jakarta menghadirkan pameran produk dari desainer serta brand fesyen muslim dan modest wear lokal maupun nasional, Serta menggelar fashion show karya para perancang mode Indonesia. 

Intip Inspirasi Busana Muslim Syari untuk Pria

Beragam busana muslim dengan tampilan yang penuh gaya dan kreativitas tinggi ditampilkan. Nah buat kamu yang bersiap ingin merayakan Lebaran atau Idul Fitri tahun ini, beragam gaya busana muslim yang dilampilkan dalam ajang MUFFEST 2021 ini, bisa jadi inspirasi. Yuk intip seperti apa busana muslim cantik karya para desainer kreatif. 

Dramatic Rustic

Ridho Ilahi Pilih Hadiah Ini untuk Sang Ibu di Hari Lebaran

Photo :
  • Dokumentasi Muffest 2021

Koleksi dengan judul Dramatic Rustic ini mencuri perhatian. Lewat rilis yang diterima VIVA, Rustic memiliki satu karakteristik utama, yaitu penggunaan bahan-bahan bernuansa alami. Bahan alam mentah yang belum diolah kerap ditemukan pada desain interior, seperti penggunaan unfinished wood. 

Desain kayu rustic biasanya memiliki tekstur yang kasar dengan tepian tanpa polesan dari mesin yang membuatnya berkilau dan tidak menggunakan kayu imitasi. Ide ini yang menginspirasi koleksi fashion Vee House by Alvy Oktrisni. 

Nuansa-nuansa warna tema rustic yang hangat ditampilkan dengan styling koleksi yang punya filosofi mendalam ini. Dramatic Rustic juga menggambarkan kejenuhan akan hiruk pikuk urbanism. Dapat juga diartikan ingin keluar dari belenggu perkotaan dan kembali ke suasana yang lebih alami. 

"Hal kontras juga dicoba tawarkan di koleksi ini. Keterikatan dan kebebasan. Look dengan sentuhan boho dan sleek adalah dua hal berlawanan. Outfit yang bisa dipadu padan satu sama lainnya serta pola zero waste dan less waste dan upcycling di beberapa bagian," ujar Alvy.

Material yang digunakan antara lain bahan adalah katun, linen, wol dan kulit dan lace. Material nuansa alami ini diaplikasikan pada outer, blouse, rok,dress, vest bahkan Obi (ikat pinggang yang terbuat dari kain).

Warna-warna yang hangat seperti cokelat, abu-abu, hijau, khaki, dan terakota, merah oxblood. Inspirasi warna ini berasal dari alam seperti misalnya bebatuan, batang kayu, lumpur, dan tanah. Koleksi ini sempat dipamerkan dalam ajang fashion show MUFFEST 2021 di Gandaria City beberapa waktu lalu. 

Odyssey By Opie Ovie

Photo :
  • Dokumentasi Muffest 2021

 

Dalam busana muslim ini mengusung filosofi tetap kreatif dan bersemangat dalam berkarya, melihat ke depan dengan harapan baru. Optimis, berpijak pada filosofi kesederhanaan, menjaga alam dan budaya serta pemikiran ke depan.

Paduan tradisi, penggunaan bahan batik bermotif geometrik masa kini dengan teknologi laser cutting dan 3D print untuk embellishments dan asesoris mini bag. Penggunaan bahan alami katun, linen dan denim untuk kenyamanan penggunanya.

Warna membumi dan didominasi nuansa cream dengan tambahan monochrome dan indigo.

Style exotic dramatic dengan siluet H dan X membuat pemakai tampil rapih, nyaman dan edgy. Paduan keteraturan dan ketidakteraturan, bentuk simetris dan asimetris dan dengan garis design timeless.

Koleksi Odyssey ini dapat di-mix n match dengan produk RTW (Ready To Wear) Opie Ovie karena merupakan rangkaian produk yang  selaras, bahkan dapat juga dengan brand lain.

Produknya berupa dress, skirt, outwear dan berbagai macam 3D printing asesoris. Penggunaan 3D printing menambah keunikan dari brand Odyssey. Permainan bentuk konstruksi pola kerah, tangan dan kupnat lipit yang membuat baju ini tidak ketat sehingga pemakai masih bisa bergerak dengan leluasa.

Ke depannya, output yang dihasilkan dari brand Odyssey dapat memberi alternatif kekayaan kreatifitas dan memungkinkan produksi karya fashion, asesoris dan life style secara custom dengan keragaman yang luas.

Kolaborasi Opie Ovie dengan lab iDIG (Integrated Digital Design) Departemen Desain Produk, Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital ITS Surabaya juga mempunyai manfaat lain yang dapat dikembangkan di kemudian hari yaitu visualisasi untuk kebutuhan animasi 2D/3D, display, fashion show, etalase, etc, dengan berbasis AR-Augmented Reality/VR-Virtual Reality/Mixed Reality/3D Hologram.

Boldsession By Erika (Shades of Rotua)

Photo :
  • Dokumentasi Muffest 2021

 

Gurat kenangan masa kecil tentang Rotua, adalah kali pertama @erikaardianto mengenal suku Batak dan budayanya. Gadis ini selalu bersemangat, penuh cinta, dan setia  mencapai yang terbaik, walau apapun yang terjadi.

Rotua berhasil membentuk karakter para perempuan Batak dalam benak @erikaardianto dan membuat jatuh hati terhadap budaya tanah Toba, termasuk kain ulos. Sehingga sejak tahun 2017, Boldsession by Erika konsisten menggunakan berbagai jenis kain ulos (sadum,hande-hande, dan pucca) untuk busana custom order sampai masker premium.

Pun dalam MUFFEST 2021 ini,  tema ‘shades of Rotua' didedikasikan untuk si teman masa kecil. Dengan koleksi berbahan utama ulos pucca katun, yang  nyaman digunakan dalam keseharian dan jauh dari kesan 'berat'.

Kain dibuat oleh pengrajin lokal, bernuansa warna solid bersentuhan cerah. Dipadu dengan katun toyobo, twiscone,  linen, dan sedikit sentuhan polyester. Tetap dengan ciri khas garis desain yang bold tetapi ringan dan dinamis. Koleksi terdiri atas tops, kemeja, outer, dress, rok lilit dan obi. 

Dilengkapi dengan bros dan tas purun berdetail kain ulos hande-hande dan Pucca,  kolaborasi Boldsession.

Raegitazoro (Revival of the City) 

Photo :
  • Muffest 2021

Busana ini tercipta karena adanya filosofi, setiap dari kita diciptakan dalam bentuk sempurna dengan kelebihan masing-masing. Namun keseragaman pilihan dalam berpakaian seringkali menenggelamkan kelebihan seseorang. Hal ini yang menjadi dasar dari setiap desain Raegitazoro, yaitu menawarkan alternative pilihan untuk semua orang yang mencari sesuatu yang lain, sesuatu yang berbeda dan sesuatu yang baru

Di MUFFEST 202, Raegitazoro menampilkan serangkaian tampilan modest streetwear yang nyaman dan leluasa digunakan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, baik di dalam dan diluar rumah, dengan ciri khas warna neon dilengkapi dengan sentuhan futuristic yang radikal dan tentunya menantang untuk dikenakan.

Inspirasi dari koleksi ini adalah kondisi Jakarta yang beranjak bangkit dari pandemic dan mulai menemukan lagi keramaian dan hiruk-pikuk selayaknya kota metropolitan. Bagaimana seorang muslimah bisa turut berkontribusi dalam kebangkitan ini namun tetap waspada dan selalu menjaga protocol kesehatan karena kondisi pandemic yang belum sepenuhnya pulih.

Penggunaan bahan dalam koleksi kali ini didominasi oleh kain parasut yang ringan, tipis dan mampu menangkal air sehingga memberikan rasa aman bagi pemakainya dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti katun, semi wol, satin dan sutera. Warna neon kembali ditonjolkan sebagai representasi dari keceriaan dan optimism di padukan dengan warna gelap sebagai representasi dari kondisi pandemic yang belum sepenuhnya normal.

Raegita Oktora memulai kiprahnya di bidang fashion sejak tahun 2010 dan pada tahun 2015 Raegita bersama suami membentuk Raegitazoro dengan logo berupa huruf R dan Z. di bulan Januari 2019, Ragita Oktora mendapat kesempatan yang sangat berharga untuk bergabung dan belajar lebih banyak lagi dalam Indonesian Fashion Chamber.

Roemah Kebaya Vielga

Photo :
  • Muffest 2021

Dalam fashion show kali ini, Roemah Kebaya Vielga mengambil tema “Fleuri Noir”yang berarti Hitam yang berkilau (Bersemi) yang diambil dari masa pandemic yang gelap menuju waktu yang penuh cahaya dan bunga yang dilambangkan di design dengan pemilihan bahan yang serba hitam yang kemudian dibalut dengan bordir penuh bunga bunga meriah.

"Mengapa kami sebut masa kegelapan (Noir)? Karena tentu saja selama pandemic banyak sekali kekhawatiran pada semua semua orang, tidak hanya kekhawatiran dalam masalah kesehatan, tapi tentunya dalam hal usaha, yang mana adanya keresahan dan ketidakpastian dalam bekerja,  dan juga usaha kami yang sempat mengalami penurunan cukup signifikan selama 2020," kata Vielga Wennida sang designer lewat rilis yang diterima VIVA.

Dan mengapa Vielga sebut bersemi (Fleuri)? Karena awal 2021 sudah terlihat kembali akan harapan baik yang di tunggu tunggu dengan membaiknya kondisi perekonomian dan usaha mulai berjalan dengan baik. "Januari 2021 sampai April 2021  sudah menunjukkan geliat peningkatan yang siginifikan bagi usaha kami, aktifitas produksi sudah mulai kejar kejaran lagi seperti sebelum masa corona."

Untuk koleksinya kali ini, Vielga juga mengikutsertakan 3 orang anak SMK Tata Busana dari SMK Jakarta yaitu SMK 38 Cililitan, untuk ikut serta membantu menciptakan design yang tercipta selama masa pandemi. "Semua ide kita tuangkan dalam design ini,  dan mereka ikut karena memang ingin mempelajari sekaligus ingin membuktikan bagaimana bisnis di dunia fesyen yang menurut orang sekeliling mereka ada stigma sekolah tata busana adalah sekolah yang levelnya paling bawah di SMK”. 

"Alhamdulillah mereka sangat tekun dan antusias saat tahu bagaimana praktek di dunia nyata ternyata jauh lebih menyenangkan."

Setiap hari cerita Vielga, mereka belajar langsung mentoring padanya, tidak hanya masalah design, tapi lebih banyak pula  berdiskusi mulai dari pengharapan mereka ke depan, panduan panduan dalam bercita cita, panduan dalam bagaiman memulai bisnis fashion. "Berharap bahwa seharusnya  mereka bangga dengan bersekolah di SMK tata busana itu."

"Mereka mulai ikut di bulan Desember 2020 sampai April 2021 mereka memang sedang mencoba untuk sekolah sambal bekerja sekaligus ikut kegiatan Praktek Kerja Lapangan."

Selama menciptakan design ini Vielga dan tim terus optimis dengan menciptakan gambar motif yang cerah berwarna warni untuk menciptakan energi positif dalam setiap koleksi yang kami ciptakan, sehingga aura kebahagiaan bisa terpancar dari  yang memakai. Hitam yang berwarna, bagaimana dibalik sebuah penderitaan selalu ada kebahagiaan yang menyertai.

Nura Boutique By Oewi Wahyono (Keindahan Sekar Jagad) 

Photo :
  • Muffest 2021

Dunia menjadi rumah bagi semua makhluk hidup dan memberikan daya tarik tersendiri disetiap bagiannya dengan luas lebih dari 300 juta kilometer persegi. Dunia memiliki banyak keanekaragaman budaya, agama, bahasa, suku bangsa dan ras yang terbagi ke dalam lima benua besar yaitu benua Asia, Afrika, Amerika, Eropa dan Australia serta tak dapat dipungkiri setiap benua tersebut memiliki keindahan alam yang menjadikan dunia tampak cantik jika dilihat dari berbagai sudut pandang.

Pada saat ini dunia memasuki masa era dunia yang baru maksudnya adalah dunia terus mengalami perubahan menuju kehidupan yang modern. Walaupun dunia sedang mengalami masa pandemi tetapi sisi keindahan dunia tidak akan pernah hilang hanya saja kita harus lebih bersabar untuk dapat menikmati kembali keindahan tersebut karena dampak pandemi. Kita semua berharap dunia kembali pada kehidupan normal walaupun menuju dunia yang baru dan pasti menuju yang lebih baik.

"Kecantikan isi dunia tersebut, saya aplikasikan dalam hamparan kain yang bermotifkan sebuah karya yang kental dengan peninggalan tradisional yang terinspirasi dari salah satu keindahan warisan Indonesia," ujar Oewi lewat rilis yang diterima VIVA.

Lebih tepatnya, lanjut Oewi, dari sebuah kota yang berada di Jawa Tengah yaitu Jepara dari detail-detail yang ada pada Rumah Joglo Jepara, yang mana keindahan tergambar dalam goresan - goresan motifnya yaitu motif batik Sekar Jagad. Motif tersebut mengandung makna kecantikan dan keindahan sehingga orang lain yang melihat akan terpesona. Sehingga terciptalah suatu kreasi “ANYARE SEKAR JAGAD” ....... Dunia baruku.

"Harapan saya tentunya untuk pencinta fashion dan pecinta kain wastra, khususnya wanita muslim Indonesia, akan semakin bisa tampil fashionable dan elegan dalam memakai busana muslimah bernuansa etnik dan tetap tampil modern, dan secara langsung maupun tidak, kita telah berusaha senantiasa terus melestarikan warisan budaya kita yang harus selalu kita jaga dengan baik."

Kayo By Fey Kayo (Chirality) 

Photo :
  • Muffest 2021

Bentuk bentuk geometris yang diterjemahkan di design koleksi kali ini dengan menggunakan dengan teknik aplikasi laser cut dan print yang berpadu membuat kreasi yang harmonis dikreasikan dengan bahan bahan denim,organza,suede dan cotton didominasi dengan warna putih, biru muda,coklat .

Dibalut dengan koleksi casual trendy modest wear dari outer, dress, celana panjang untuk memudahkan kita untuk bisa mix and match design antara satu dengan lainnya tentunya dan masih dengan sentuhan femininnya.

Santoon By Pricilla Margie 

Photo :
  • Muffest 2021

Santoon merupakan sebuah busana dan kepribadian. Diambil dari kata santun yang mencerminkan kepribadian wanita Indonesia. Santun tudak hanya persoalan sikap akan tetapi juga dalam berbusana. Berbusana santun bukan berarti tidak bisa trendy dan fashionable. Santoon menghadirkan gaya busana islami kekinian dan easy to wear.

Koleksi kali ini terinspirasi dalam keadaan dan kondisi saat ini yang mengharapkan harapan indah dan kehidupan baru. Warna hitam dan putih mencerminkan di dalam kegelapan pasti ada cahaya. Hitam melambangkan kegelapan/adaptasi dan putih melambangkan cahaya atau harapan.

Outer wear dari bahan serat Eucalyptus yang membawa pribadi perempuan Indonesia selayaknya ratu di negeri sendiri. Karena setiap perempuan mendambakan kecantikan dan kesantunan adalah salah satu cirri terbaik dari perempuan Indonesia. Santoon melengkapi penampilan perempuan Indonesia dan menampilkan kedalaman kecantikan yang sudah selayaknya hadir. Santoon, melengkapi cantiknya perempuan Indonesia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya