Ahli Ungkap Trik Puasa sambil Menurunkan Berat Badan

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet
Sumber :
  • Pixabay/ Public Domain Pictures

VIVA – Saat ini umat muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Bukan hanya sebagai bentuk ketakwaan, puasa juga diketahui dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Marshanda Lakukan Hal Ini Hingga Berhasil Turunkan Berat Badan Sampai 20 Kg

Salah satunya dapat menurunkan berat badan. Hal ini pun dibenarkan oleh Spesialis Gizi Klinis, dr. Putri Sakti, Sp.GK dalam program Hidup Sehat Plus tvOne.

"Bisa (menurunkan berat badan). Banyak penelitian puasa dengan cara yang tepat, kita bisa turunkan berat badan," kata dia, Jumat, 30 April 2021.

Ditanya Soal Kunci Berat Badan Ideal, Michelle Ziudith Jawab Puasa dan Salat

Namun, Putri mengingatkan penurunan berat badan selama puasa juga perlu memerhatikan hal berikut. Salah satunya tidak melewatkan waktu sahur atau berbuka.

"Saat puasa kan ingin turun berat badan, tapi kadang kita suka skip sahur atau berbuka. Itu tidak tepat. Kita turun berat badan, yang turun bukan lemak, malah otot. Jadi enggak bagus. Kalau kita kurang sahur, ditakutkan ketika buka puasa jadi ajang balas dendam," jelas Putri.

Pola Makan Orang Puasa Berdampak pada Otak

Putri melanjutkan, untuk menurunkan berat badan selama bulan Ramadhan penting untuk mengatur porsi makanan. Baik sahur dan berbuka disarankan untuk mengonsumsi makanan yang cukup.

"Harus perhatikan porsi. Biasanya orang ini takut kelaparan jadi porsi sahur berlebihan, kurang serat. Apalagi kalau tipikalnya bersantan, berlemak itu harus dikurangi. Saat buka jangan jadikan ajang balas dendam dengan makan berlebihan," jelas dia.

Soal menu sahur, Putri mengatakan, usahakan masyarakat mengonsumsi karbohidrat kompleks dan tinggi serat. Tujuannya agar gula darah terkontrol dan tidak membuat orang menjadi mudah  lemas dan kenyang lebih lama.

"Jangan lupa protein cukup agar otot kita enggak turun juga protein dari hewani maupun nabati. Boleh ditambahkan, sebelum imsak konsumsi buah, sayur. Selain kaya mineral, bagus untuk mencegah lapar, keliyengan di siang hari," jelas Putri.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa waktu berbuka puasa sebaiknya dibagi menjadi dua. Yakni waktu setelah adzan dan sesudah maghrib.

"Iftar saat setelah adzan kita tidak dianjurkan makan besar, karena usus sudah 14 jam tidak bekerja. Malah nanti picu gangguan pencernaan kalau langsung berat. Disarankan ikuti sunah rasul, air putih dengan kurma atau buah potong," jelas dia.

Setelah itu, yakni setelah salat maghrib atau sebelum tarawih, masyarakat bisa makan berat.

"Jangan setelah tarawih, dekat jam tidur. Menu bukanya karbohidrat usahakan yang kompleks, protein cukup dan sayur enggak kurang dan bervariasi," jelas dia.

Jangan lupa imbangi dengan olahraga rutin dengan intensitas yang tidak terlalu berat selama bulan puasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya