Mau Tetap Ngopi saat Puasa? Jenis Kopi Ini Tetap Aman Buat Lambung

Ilustrasi es kopi susu.
Sumber :
  • Freepik/valeria_aksakova

VIVA – Minum kopi setelah seharian berpuasa memang cukup berisiko, terutama bagi mereka yang memiliki masalah lambung. Namun, buat para pecinta kafein, pasti bakal sulit menghilangkan kebiasaan ini. 

Susah Buang Air Besar? Coba 8 Minuman Ampuh Ini untuk Lancarkan Pencernaan!

Nah, jika kamu ingin tetap ngopi selama puasa Ramadhan tapi lambung enggak mau bermasalah, jangan khawatir, masih banyak jalan menuju Roma. Lalu, bagaimana triknya? 

Head of Coffee Kopi Kenangan, Mikael Jasin, mengatakan, kamu bisa memilih kopi Banjarnegara. Menurut dia, jenis kopi ini memiliki karakter rasa yang tidak terlalu asam. 

Cozy dan Iconic, Jajanan Kopi Jadi Paling Favorit di Pameran Kuliner

"Selain rasanya enak, kalo orang yang gak terlalu suka kopi yang strong, ini dia jauh lebih aman, karena spesiesnya beda, arabika," ujarnya saat peluncuran produk terbaru Kopi Kenangan, Light Series Coffee, yang digelar virtual, Rabu 21 April 2021. 

"Juga, kalau kita bilang acid, di arabika ini dia punya acid yang namanya chlorogenic acid, yang bikin sakit maag biasanya. Jadi dia asam klorogenik, bukan asam di lidah tapi asam di lambung," tutur dia. 

Ini Rahasia Menghadirkan Rasa Creamy Tanpa Mengorbankan Rasa Asli Minuman

Menurut Mikael, pada kopi arabika, chlorogenic acid-nya jauh lebih rendah dari yang ada di robusta. Jadi, bagi orang-orang yang kurang tahan dengan chlorogenic acid, minum kopi ini tidak akan menyebabkan sakit perut atau gangguan lambung lainnya. 

"Apalagi lagi bulan puasa kalau begitu buka langsung minum kopi, kalau terlalu strong kita bisa gemetaran. Kalau ini justru aman diminum pas buka, atau juga pas sahur, biar seharian kuat puasanya dan gak gemetaran. Jadi selain enak, secara lambung juga lebih aman," ujar dia. 

Selain aman untuk lambung, Mikael menjelaskan kopi dari Banjarnegara, Jawa Tengah, ini juga cocok dijadikan minuman-minuman kopi kekinian. 

"Begitu dicampur susu, gula, aren, atau dibuat sebagai black coffee pun, rasanya lebih santai. Jadi dapat spektrum rasanya kaya ada almond, milk tea, ada kaya bau-bau chamomile. Jadi, sangat elegan kopinya," kata Mikael Jasin.

Ilustrasi Kopi

Tradisi dan Identitas, Kopi sebagai Warisan Budaya Indonesia

Perjalanan kopi di Indonesia dimulai pada abad ke-17 ketika Belanda membawa bibit kopi Arabika dari Yaman ke Nusantara

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024