Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadhan

Ilustrasi TPU Karet Sentiong Ramai Dipenuhi Para Peziarah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA – Ziarah kubur kerap menjadi rutinitas umat muslim menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Meski bukan kewajiban, namun kegiatan ini disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW dan bisa dilakukan kapan saja. Berikut doa ziarah kubur yang bisa dibaca ketika mengunjungi makam.

Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Mengunjungi makan almarhum kerabat hukumnya diperbolehkan, namun tidak berdosa apabila tak dilakukan. Namun, tak ada anjuran untuk dilakukan di waktu tertentu sehingga ziarah makam sebenarnya dapat dilakukan meski bukan jelang ramadhan dan hari raya.

Selain itu, ziarah makan sendiri bertujuan untuk mendoakan almarhum kerabat dan bukan meminta doa dari almarhum. Ada pun Nabi Muhammad menganjurkan bahwa ziarah makam adalah sebagai pengingat akan kematian yang bisa datang pada semua orang. Berikut ulasan mengenai ziarah kubur beserta doanya dikutip dari berbagai sumber. 

Pimpinan Muslim AS Kecewa Donald Trump Pilih Kabinet Pro-Irael

Rasulullah berkata:

“Aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah kalian ke kubur.”(HR. Nasa’i).

Biar Berkah, Ini Cara Cerdas Tanpa Terlibat Riba

Berikut doa saat ziarah kubur, dikutip dari laman Berdoa.

1. Membaca Salam

Apa pun yang akan mereka tinggalkan dari rumah di penghujung malam, dia bekerja dengan penghuni yang menyambut mereka. Anda juga disarankan untuk melayani penghuni kuburan saat memasuki kuburan.

“Assalamu‘alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu‘adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun”

Artinya :
“Assalamuallaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.”

2. Membaca Istighfar

“Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi.”

Artinya :
“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.”

3. Membaca Al Fatihah

Selanjutnya, doa Al Fatihah dikirimkan kepada keluarga almarhum dan wali lainnya. Karena semua doa yang baik diterima dengan Allah SWT.

“Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin”

Artinya:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Lago Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”

“Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.”

4. Membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas

Surah-Al-Ikhlas
“Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam y?lad, wa lam yakul lah? kufuwan ahad.”

Artinya :
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta segala sesuatu, (Allah) tidak beranak dan tidak juga diperanakkan, Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-Nya.”

Surah-Al-Falaq
“Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.”

Artinya :
“Aku berlindung kepada Allah Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.”

Surah-An-Naas
“Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.”

Artinya :
“Aku berlindung kepada Allah (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

5. Membaca Tahlil

Kemudian dilanjutkan dengan mendaraskan Doa Tahlil atau Kalimat Tahlil ke-33. Atau Anda bisa mengikuti Imam yang merupakan pemimpin Tahlil. Lihat bacaan dari Tahlil seperti di bawah ini.

Tahlil
“Laailaaha Illallah.”

Artinya :
“Tiada Tuhan selain Allah.”

6. Membaca Doa Jenazah

“Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.”

“Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.”

Artinya :
“Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.”

“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya