Perbanyak Amalan Sunah di Ramadhan, Ini Doa Sesudah Salat Tahajud

Ilustrasi ramadhan/berdoa.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA – Salat tahajud merupakan salah satu solat sunah yang dikerjakan pada malam hari. Berbeda dengan solat sunnah lainnya, pengerjaan salat tahajud sendiri memiliki kriteria perlu tidur terlebih dahulu.

Selain Puasa Arafah-Tarwiyah, Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Amalan Sunah Lain Melebihi Pahala Jihad

Seperti dikutip dari NU Online, waktu yang tepat untuk melaksanakan solat tahajud yaitu sepertiga malam. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 79, yang artinya:

"Pada sebagian malam, hendaklah kau bertahajud sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji".

Ramadan, Bulan Menjaga Lisan

Untuk pengerjaannya, salat tahajud bisa dikerjakan minimal 2 rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas. Selain tata caranya, penting juga untuk memanjatkan doa sesudahnya. 

Doa setelah salat tahajud tidak kalah pentingnya dari salat tahajud itu sendiri. Karena doa salat tahajud itu selalu menyertai salat tahajud Rasulullah SAW.

Hukum Kerjakan Solat Tahajud Usai Tarawih, Begini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah

Doa tahajud Rasulullah SAW ini berisi pujian, pengakuan, dan sekaligus permohonan ampunan. Berikut ini doanya.

“Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ‘atu haq”.

“Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh”.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar”.

"Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya