Puasa Bisa Sembuhkan Pasien COVID-19, Ini Faktanya

Buka Puasa
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Dilihat dari segi medis, puasa selama 30 hari bisa meningkatkan daya tahan tubuh.Secara keseluruhan, orang dapat dikatakan sehat ketika memiliki saluran pencernaan yang bersih.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Berpuasa, jadi salah satu jalan mewujudkan kondisi tubuh yang fit. Pada masa pandemi corona seperti ini, tidak sedikit orang yang terinfeksi virus corona tapi tetap ingin me jalankan ibadah puasa, mengingat ibadah puasa konon katanya dapat meningkatkan imunitas tubuh..

"Puasa dapat tingkatkan imunitas tubuh. Proses penyembuhan COVID-19 juga bisa pada gejala ringan," ujar dokter spesialis paru, dr Anna Rozaliani, Sp.P, dalam acara Hidup Sehat di tvOne, Kamis 23 April 2020.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Pada yang sehat, puasa rutin bisa membuat kondisi imunitas terjaga dengan baik. Sementara, mereka yang mengalami gejala ringan, bisa dibantu proses kesembuhannya dengan berpuasa.

"Konsultasi dulu, dokter akan atur obatnya bisa digeser saat sahur dan buka atau tidak, kecukupan minumnya diatur dan gizinya dipertahankan tetap baik," kata dia.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Dokter Anna melanjutkan bahwa hal itu berlaku untuk ODP (Orang dalam pemantauan) dan PDP (Pasien dalam pengawasan). Namun, jika gejala sudah termasuk berat, maka sangat dianjurkan untuk tidak berpuasa.

"Jika ada obat atau perawatan tertentu, maka sangat dianjurkan tidak berpuasa. Apalagi jika mengancam jiwanya (karena gejala berat), maka haram puasa," tuturnya.

Virus Corona atau Covid-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Indonesia once faced the challenges of the Covid-19 pandemic. As part of an effort to provide early prevention it, can be done by an app.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024