Rusia Setop Gas, Ancaman Senjata Putin hingga Hendropriyono Sakit
- AP Photo/Czarek Sokolowski
VIVA – Berita terkait perang Ukraina dan Rusia masih jadi perhatian pembaca VIVA sepanjang Kamis, 28 April 2022. Kali ini, pembaca memperhatikan terkait gas alam yang dihentikan Rusia ke Polandia dan Bulgaria.
Dari berita itu, dijelaskan bahwa Moscow kembali mengancam melakukan hal yang sama terhadap sejumlah negara-negara lain dalam upaya menghukum negaranya. Dan dan atas tindakan Rusia pemimpin barat mengutuknya.
Kemudian, terkait berita Lembaga survei Indikator Publik Nasional (IPN) mengumumkan hasil survei nasional tentang tokoh-tokoh yang paling disukai dan paling terkenal di mata publik juga disukai pembaca.
Lalu, berita berikutnya masih dari perang Rusia-Ukraina, di mana Presiden Putin mengancam keluarkan senjata terdahsyat jika negara-negara Barat atau sekutu NATO masih banyak membantu Ukraina.
Dan tak kalah menariknya adalah berita terkait dukungan DPR terhadap lahirnya organisasi Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) dan Fakta-fakta sakitnya mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) Hendropriyono.
Berikut berita-berita terpopuler tersebut:
1. Rusia Setop Pasok Gas Alam ke Polandia dan Bulgaria, Barat Marah
Setelah Rusia menghentikan gas alam mereka ke Polandia dan Ukraina, Moskow juga mengancam akan melakukan hal yang sama kepada negara-negara lain dalam upaya untuk menghukum dan memecah belah Barat atas wilayahnya.
Langkah tersebut kemudian dikutuk oleh para pemimpin Eropa sebagai tindakan pemerasan. Hal ini menandai peningkatan dramatis dalam persaingan perang sanksi ekonomi dan sanksi balasan yang telah berlangsung selama Rusia menginvasi Ukraina.
2. Lembaga Survei IPN: Prabowo Tunjukkan Sikap Politiknya dengan Sempurna
Lembaga survei Indikator Publik Nasional (IPN) mengumumkan hasil survei nasional tentang tokoh-tokoh yang paling disukai dan paling terkenal di mata publik; hasil tiga besarnya sesuai urutan adalah Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Basuki Tjahaja Purnama.
Ketiga orang itu, sebagaimana dikatakan peneliti senior IPN, Ike Sihotang, dalam pernyataan diterima di Jakarta, Rabu, 27 April 2022, memiliki persentase yang sangat beragam. "Prabowo Subianto menjadi sosok yang paling terkenal dan paling disukai oleh publik. Popularitas Prabowo Subianto berada di 91,3 persen dengan tingkat kesukaan 77,2 persen," kata dia.
3. Putin Ancam Keluarkan Senjata Terdahsyat karena Ukraina Banyak Dibantu
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa setiap negara yang mencoba untuk campur tangan dalam perang di Ukraina akan menghadapi risiko secepat kilat.
“Jika seseorang dari luar mencoba untuk campur tangan di Ukraina dan menciptakan ancaman strategis bagi Rusia tanggapan kami akan secepat kilat,” kata Putin.
4. PDSI Resmi Disahkan, DPR Singung Revisi UU Praktik Kedokteran
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena, mengapresiasi dideklarasikannya Persatuan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI). Melki mengatakan, tentu organisasi yang dibentuk para dokter senior tersebut harus sesuai dengan UUD 1945 dan aturan turunannya, yakni UU tentang Praktik Kedokteran.
"Untuk itu kami berharap agar PDSI yang baru dideklarasikan ini bisa berhubungan baik dan bekerja sama dengan semua organisasi yang sudah ada ya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan juga ada organisasi kesehatan lain yang sudah ada sehingga tetap diletakkan pada konteks UU Praktik Kedokteran," kata Melki kepada awak media, Kamis, 28 April 2022.
5. 4 Fakta Sakitnya Hendropriyono yang Terbaring Lemah
Fakta sakitnya Hendropriyono, Kabar Jendral (Purn) Hendropiryono yang merupakan mantan Kepala Intelijen Negara (BIN) tersiar melalui foto dan video yang beredar. Dalam foto dan video tersebut kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderl TNI Dudung Abdurahman sedang menjenguk Hendropriyono di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Deddy PDIP Marah, Prabowo Diperlakukan Tak Pantas Buat Dukung Kandidat Pilkada
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Sitorus menyebut urusan hukum dan politik di Indonesia belakangan mengalami kerusakan.
