Video Sudi Silalahi hingga Kapolres Nunukan Aniaya Anak Buah
- ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVA – Sepanjang Selasa, 26 Oktober 2021, sejumlah topik berita di kanal news VIVA.co.id cukup menarik perhatian pembaca. Kami mencoba merangkum lima berita yang paling populer, sepanjang hari kemarin.
Berita pertama mengenai meninggalnya Mantan Menteri Sekretaris Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Letjen TNI (purn) Sudi Silalahi.
Kemudian berita kedua video viral Kapolres Nunukan Ajun Komisaris Besar Polisi Syaiful Anwar yang menganiaya anggotanya.
Berita ketiga mengenai posisi Juru Bicara Presiden Joko Widodo saat ini kosong, usai Fadjroel Rachman dilantik sebagai duta besar.
Berita keempat mengenai syarat baru menyebrangi selat sunda di Pelabuhan Merak dan berita kelima soal cerita penagih pinjol yang pindah ke indekos.
Berikut lima berita terpopuler yang dirangkum dalam round up:
1. Video Kenangan Sudi Silalahi: Allah Hanya Minta 35 Menit
Kabar duka datang dari Letjen TNI (purn) Sudi Silalahi. Mantan Menteri Sekretaris Negara era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berpulang ke Rahmatullah pada Senin tengah malam, pukul 23.50 Wib di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Sudi Silalahi sebelumnya dikabarnya sempat menjalani perawatan selama 12 jam di RSPAD hingga menghembuskan nafas terakhir. Pria kelahiran Pematang Siantar 72 tahun ini dikenal sebagai jenderal kepercayaan SBY.
Ucapan duka cita atas wafatnya Sudi Silalahi pun membanjiri media sosial. Sejumlah petinggi negeri, parpol hingga tokoh berbelasungkawa meninggalnya jenderal lulusan Akabri 1972.
Baca selengkapnya di sini
2. Terkuak Penyebar Video Kapolres Nunukan yang Aniaya Anak Buah
Kapolres Nunukan, Ajun Komisaris Besar Polisi Syaiful Anwar memukuli anak buahnya hingga videonya viral. Lalu siapa sebenarnya yang menyebar video ini?
Usut punya usut ternyata yang menyebar video itu adalah korban sendiri, yaitu SL. Hal itu diungkap Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara), Kombes Budi Rachmat.
"Rekaman video tersebut diviralkan oleh SL yang dipukul Kapolres," kata dia kepada wartawan, Selasa 26 Oktober 2021.
Baca selengkapnya di sini
3. Jubir Jokowi Kosong, Johan Budi: Jangan Semua Bicara Mewakili Presiden
Posisi Juru Bicara Presiden Joko Widodo saat ini kosong, usai Fadjroel Rachman dilantik sebagai duta besar. Siapa yang akan menggantikannya, belum ada penjelasan lebih lanjut.
Dihubungi terkait hal ini, mantan Jubir Presiden Jokowi, Johan Budi Sapto Pribowo menjelaskan sebenarnya kebutuhan akan juru bicara itu tergantung Presiden sebagai user.
Jelas Johan, apakah nanti untuk ke publik langsung oleh Presiden, atau melalui tiga pilarnya yakni KSP, Menteri Sekretaris Negara, dan Sekretaris Kabinet.
Baca selengkapnya di sini
4. Syarat Baru Menyebrangi Selat Sunda dari Pelabuhan Merak
Peraturan baru bagi sopir dan kondektur angkutan logistik yang akan menyebrang dari Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, menuju Bakauheni, Lampung, sudah diterapkan sejak 21 Oktober 2021 lalu. Salah satunya masa berlaku rapid test antigen yang semakin panjang.
Bagi sopir dan kondektur yang sudah vaksin dosis pertama, masa berlaku rapid antigen selama satu pekan. Kemudian, yang sudah dua kali vaksin covid-19, masa berlaku antigen selama dua pekan.
"Sudah vaksin 2 kali, antigen berlaku 14 hari. Sudah vaksin 1 kali, antigen berlaku 7 hari, belum vaksin antigen berlaku 1x24 jam. Pengguna jasa dengan penyakit khusus penyerta, sehingga belum dapat di vaksin, wajib melampirkan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah," kata General Manajer (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merek, Hasan Lessy, di kantornya, Selasa, 26 Oktober 2021.
Baca selengkapnya di sini
5. Banyak Digerebek Polisi, Penagih Pinjol Pindah ke Indekos
Lokasi yang digerebek polisi, Senin, 25 Oktober 2021 malam di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, adalah indekos, bukan kantor pinjaman online (pinjol) ilegal.
Tapi indekos ini merupakan lokasi penagih pinjol. Diduga para penagih pinjol ini beralih memanfaatkan indekos dalam melancarkan aksi mereka. Pasalnya, saat ini banyak kantor pinjol yang mulai tutup karena banyak aksi penggerebekan.
"Terbukti malam ini melakukan tindakan di salah satu tempat di kos-kosaan kita berhasil melakukan penindakan, ada dua lokasi, dua kamar. Dalam dua kamar terdapat empat aplikasi pinjol ilegal ada empat orang yang diamankan akan kita bawa ke kantor akan kita lakukan penyelidikan," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Auliansyah Lubis kepada wartawan, Senin, 25 Oktober 2021.
Baca selengkapnya di sini