Polisi Salah Input Nilai Rafael Malalangi, Moeldoko Vaksin Nusantara
VIVA – Berita soal Rafael Malalangi yang hilang dari daftar nama yang lulus menjadi Bintara Polisi bikin geger jagat maya. Rafael bahkan sampai menuliskan surat terbuka kepada Presiden Jokowi.
Rafael diketahui calon siswa Bintara Polri asal Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Akibat kejadian ini, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Nana Sudjana mengusulkan agar Rafael diterima jadi calon siswa Bintara Polri kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Setelah melakukan verifikasi, akhirnya Rafael bisa jadi polisi dan anggota yang memasukan nilai Rafael diperiksa Propam Polda Sulut. Selain berita Rafael, ada juga pengakuan Kepala Staf Presiden Moeldoko yang melakukan suntik vaksin ketiga kalinya.Â
Untuk vaksin yang ketiga, dia mencoba mengunakan vaksin nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan dr. Terawan. Foto proses penyuntikan vaksin ini diunggah Moeldoko di akun Instagram pribadinya.
Masih banyak lagi berita yang menjadi perhatian pembaca VIVA sepanjang Jumat 30 Juli 2021, di antaranya:
1. Propam Polda Sulut Periksa Panitia Salah Input Nilai Rafael Malalangi
Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan saat ini tim pengawas internal Polda Sulawesi Utara tengah melakukan pemeriksaan terkait dugaan kesalahan memasukkan nilai dalam seleksi penerimaan terpadu Anggota Polri T.A 2021 di Polres Minahasa Selatan (Minsel).
"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh Bidang Propam dan Itwasda Polda Sulut terhadap Panitia Seleksi Penerimaan terkait adanya dugaan kesalahan (human error) penginputan nilai hasil Tes Kesamaptaan Jasmani," kata Jules melalui keterangannya pada Jumat, 30 Juli 2021. Selengkapnya di siniÂ
2. Perusahaan Raksasa Tembakau Dunia Sebut Ganja adalah Masa Depan
Ganja yang di beberapa negara, seperti Indonesia, masuk dalam kategori narkotika, kini dilirik sebagai bagian dari masa depan rokok oleh perusahan tembakau besar di dunia.
Perusahaan tembakau besar di dunia yang berasal dari Inggris, British American Tobacco (BAT), melihat ganja sebagai bagian dari masa depan di tengah upaya untuk beralih dari penjualan rokok tradisional. Selengkapnya di sini
3. 2 Pengusaha Penyumbang Masjid Jadi Saksi Kasus Korupsi Nurdin Abdullah
 Dua orang pengusaha konstruksi yang dihadirkan sebagai saksi dalam kasus suap dan gratifikasi Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nonaktif Nurdin Abdullah mengakui telah memberikan sumbangan sebesar Rp100 juta untuk pembangunan masjid di Kabupaten Maros, Sulsel.
Dua orang saksi yang dihadirkan oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Andry Lesmana, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Makassar, Kamis, adalah pemberi sumbangan untuk masjid di Kabupaten Maros.
Kedua saksi, yakni Petrus Salim dan Thiawudy Wikarso alias Thiao. Selengkapnya di siniÂ
4. Viral Penampakan Benda Bercahaya di Langit Bandung, Ini Langkah Lapan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang mengevaluasi penampakan benda bercahaya di langit kota Bandung yang terekam dalam video berdurasi sekitar 30 detik yang viral di media sosial.
"Terkait fenomena tersebut, itu masih dievaluasi oleh teman-teman yang memahami," kata Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lapan Emanuel Sungging Mumpuni saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat, 30 Juli 2021.
Diberitakan warga melihat benda bercahaya di langit dari wilayah Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Baca selengkapnya di sini
5. Moeldoko Disuntik Vaksin Nusantara, Terawan Jadi Vaksinator
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, baru saja menerima suntikan vaksin Nusantara. Moeldoko mendapatkan vaksin yang langsung disuntikkan oleh Terawan Agus Putranto, mantan Menteri Kesehatan.
"Hari ini, saya menerima suntikan vaksin Nusantara untuk mencegah penularan COVID-19 dari Letjend (Purn) Terawan Agus Putranto di RSPAD Gatot Soebroto," kata Moeldoko seperti dikutip dari akun Instagram miliknya, Jumat 30 Juli 2021.
Moeldoko pun menjelaskan, vaksin ini menggunakan metode dendritik. Terlihat lengan tangan Moeldoko yang disuntikkan vaksin. Dan Moeldoko menyebut, vaksin ini adalah inovasi dari anak bangsa yang patutnya didukung. Selengkapnya di sini