Mata Elang Rampas Mobil TNI, Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal

Bos lapangan mata elang Hendrik Liautumu (baju hitam)
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman geram melihat anak buahnya Serda Nurhadi jadi incaran mata elang atau debt collector. Aksi ini terjadi di kawasan Jakarta Utara. Dudung minta semua yang menghalangi tugas TNI harus diproses hukum.

Bahlil Ungkap Dirjen Gakkum ESDM Bakal Dijabat Unsur TNI, Polri, atau Jaksa

Diketahui, aksi Serda Nurhadi yang dikepung mata elang lantaran ingin menyita mobil milik warga itu jadi sorotan publik. Nurhadi hanya berniat membantu pengemudi yang ingin ke rumah sakit.

Tapi ternyata, mobil yang dikendarai warga tersebut menunggak bayar. Alhasil mata elang mau mengambil alih mobil tersebut. Apesnya, mata elang itu tak perduli jika Nurhadi seorang anggota TNI.

Budi Gunawan Ingatkan Sanksi Pidana Bagi Aparat yang Tak Netral di Pilkada

Pasca kejadian itu, 11 mata elang yang mengadang Nurhadi ditangkap Polres Metro Jakarta Utara untuk segera diperiksa dan ditahan. Tak hanya soal mata elang yang mau rampas mobil TNI. Ada berita lain yang tak kalah menariknya sepanjang Senin 10 Mei 2021, di antaranya:

1. 11 Mata Elang Ditangkap Gara-gara Rampas Mobil TNI Serda Nurhadi

Anggota DPR Dorong TNI Ikut Berantas Judi Online

Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Utara bekerja sama dengan TNI berhasil meringkus 11 orang matau elang atau debt collector yang sebelumnya berusaha merampas mobil Honda Mobilio B 2683 BZK yang dikemudikan anggota TNI Serda Nurhadi.

Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi menjelaskan, para pelaku berhasil diringkus pihaknya pada Minggu 9 Mei 2021, di lokasi yang berbeda.

Diketahui berinisial para pelaku yang mencegat dan berusaha rampas mobil tersebut yakni YM (23), JAK (29), HHL (26), HEL (27), PA (29), GL (38), GYT (27), JT (21), AM (27), DS (26), dan HRL (25). Baca selengkapnya di sini

2. Ganjar: yang Larang Mudik Itu Siapa? Mudik Silahkan

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan santai menjawab mengenai larang mudik yang digaungkan pemerintah pusat. Bagi dia, kebijakan itu perlu dimaknai secara utuh dan jernih, bukan secara emosi. Pemerintah pusat, kata Ganjar, tidak melarang masyarakat mudik. Mudik bisa tetap berlangsung dengan cara virtual seperti tahun kemarin menyesuaikan masa pandemi COVID-19.

"Sing ngelarang mudik iki yo sopooo (yang ngelarang mudik itu siapa)? Mudik itu boleh silakan, monggo. Ajak anak istri saudara atau siapa pun untuk mudik. Tapi mudiknya virtual saja. eling - elingan. (diingat - ingat). Virtual saja," ujar Ganjar saat menyampaikan pernyataan itu lewat akun Instagramnya @ganjar_pranowo, dikutip VIVA. Baca selengkapnya di sini

3. Korlap Mata Elang Minta Maaf kepada TNI AD, Begini Penampakannya

Kasus video viral sejumlah debt collector alias mata elang mengepung seorang anggota TNI berujung permintaan maaf. Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh koordinator alias korlap debt collector Hendrik Liautumu kepada institusi TNI khususnya kepada anggota Babinsa Semper Timur Kodim 0502/Jakarta Utara, Serda Nurhadi yang saat itu menjadi sasaran para tukang palak tersebut.

"Saya yang ditugaskan sebagai eksekutor untuk mengambil mobil tersebut pada saat kejadian itu. Saya dan rekan-rekan sebesar-besarnya meminta maaf kepada terutama TNI Angkatan Darat dan bapak Babinsa bapak Nurhadi," kata Hendrik saat konferensi pers di Makodam Jaya, Jakarta pada Senin 10 Mei 2021.

Hendrik mengakui dirinya bersama 10 orang rekannya telah melakukan kesalahan dan tidak menghargai keberadaan anggota TNI yang saat itu berupaya membantu masyarakat. Ia pun siap mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukannya itu. Baca selengkapnya di sini

4. Bupati Nganjuk Ditangkap KPK dan Bareskrim

Kasus video viral sejumlah debt collector alias mata elang mengepung seorang anggota TNI berujung permintaan maaf. Permintaan maaf itu disampaikan langsung oleh koordinator alias korlap debt collector Hendrik Liautumu kepada institusi TNI khususnya kepada anggota Babinsa Semper Timur Kodim 0502/Jakarta Utara, Serda Nurhadi yang saat itu menjadi sasaran para tukang palak tersebut.

"Saya yang ditugaskan sebagai eksekutor untuk mengambil mobil tersebut pada saat kejadian itu. Saya dan rekan-rekan sebesar-besarnya meminta maaf kepada terutama TNI Angkatan Darat dan bapak Babinsa bapak Nurhadi," kata Hendrik saat konferensi pers di Makodam Jaya, Jakarta pada Senin 10 Mei 2021.

Hendrik mengakui dirinya bersama 10 orang rekannya telah melakukan kesalahan dan tidak menghargai keberadaan anggota TNI yang saat itu berupaya membantu masyarakat. Ia pun siap mempertanggungjawabkan perbuatan yang telah dilakukannya itu. Baca selengkapnya di sini

5. Kabar Duka, Ustaz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia

Penceramah yang juga mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) ustaz Tengku Zulkarnain meninggal dunia, Senin, 10 Mei 2021, pukul 18.40 WIB.

Kabar duka itu dibenarkan Ketua PA 212 Slamet Maarif. "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Telah meninggal dunia KH Teungku Zulkarnain jam 18.40," ujar Slamet saat dikonfirmasi VIVA, Senin, 10 Mei 2021. Baca selengkapnya di sini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya